Breakingnewsjabar.com – KABUPATEN SUKABUMI | Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Jawa Barat, Indra Maha, meluruskan polemik anggaran pembangunan replika penyu raksasa di Alun-Alun Gadobangkong, Kabupaten Sukabumi. Ia menegaskan bahwa anggaran sebesar Rp15,6 miliar bukan hanya digunakan untuk membangun patung penyu saja, tetapi mencakup keseluruhan kompleks alun-alun yang berada di pinggir laut.
“Anggaran Rp15,6 miliar atau tepatnya Rp15.679.756.800 dipergunakan untuk membangun seluruh fasilitas alun-alun, termasuk replika penyu, selfie deck, leuit, gedung kuliner, plaza, jalan, area parkir, pedestrian, taman, saluran, hingga signage alun-alun,” ujar Indra dalam keterangannya.

Indra juga menjelaskan bahwa replika penyu terbuat dari bahan resin berkualitas tinggi, sementara kardus dan bambu hanya digunakan sebagai alat bantu untuk membentuk struktur patung. “Jadi bukan terbuat dari kardus, tetapi kardus digunakan sebagai bahan pembentuknya saja,” tegasnya.
Namun, replika penyu tersebut mengalami kerusakan akibat ulah pengunjung yang naik dan duduk-duduk di bagian tempurung penyu, meskipun telah disediakan area selfie deck di bawah patung. “Pada praktiknya, penyu tidak hanya dijadikan objek foto, tetapi ada pengunjung yang menduduki replika tersebut sehingga menyebabkan kerusakan,” kata Indra.
Indra menambahkan bahwa Alun-Alun Gadobangkong sebenarnya sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor sejak lama. Proses penataan telah melewati semua tahapan, mulai dari perencanaan, pengadaan, konstruksi fisik, serah terima pertama, pemeliharaan pascakonstruksi, hingga serah terima akhir kepada Pemda Kabupaten Sukabumi pada 12 September 2024.
Namun, pada Maret 2024, area taman sempat terendam banjir rob akibat gelombang pasang selama lima hari. Karena masih dalam masa pemeliharaan, kontraktor bertanggung jawab memperbaiki kerusakan tersebut sebelum diserahterimakan secara resmi.
Menyusul viralnya isu tentang replika penyu “dari kardus” senilai Rp15,6 miliar di media sosial, Pemdaprov Jabar langsung berkoordinasi dengan Pemda Kabupaten Sukabumi. Saat ini, pihak kontraktor sedang memperbaiki kerusakan pada replika penyu raksasa sebagai bentuk tanggung jawab mereka.
“Mereka merasa memiliki fasilitas ini sebagai bagian dari masyarakat Kabupaten Sukabumi,” tutup Indra.
Sumber : Humas Jabar

