Breakingnewsjabar.com – JAKARTA | Arus mudik Lebaran tahun ini diprediksi akan dimulai lebih awal dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disampaikan oleh Kakorlantas Polri , Irjen Agus Suryonugroho , yang memperkirakan pemudik mulai bergerak pada 19 Maret 2025 . Prediksi ini didasarkan pada kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang diterapkan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) mulai 24 hingga 27 Maret 2025 .
“Karena ada kebijakan pemerintah tentang WFA di timeline yang lebih awal, maka diperkirakan para pemudik akan terurai sejak awal,” ujar Irjen Agus dalam keterangannya, Selasa (18/3/2025).
Awalnya, Operasi Ketupat untuk wilayah Jawa, Lampung, dan Bali dijadwalkan mulai pada 23 Maret 2025 . Namun, kebijakan WFA diperkirakan mendorong pemudik untuk berangkat lebih cepat guna menghindari kepadatan lalu lintas selama puncak arus mudik.
Strategi Antisipasi Lonjakan Arus Mudik
Untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan, Korlantas Polri telah menyiapkan sejumlah strategi dan rekayasa lalu lintas. Salah satu langkah utama yang akan diterapkan adalah sistem ganjil-genap di beberapa ruas jalan utama.
“Strategi dan langkah yang kami ambil antara lain rekayasa lalu lintas dan penerapan sistem ganjil-genap untuk mengurangi kepadatan kendaraan,” jelas Irjen Agus.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk melakukan pengecekan kondisi kendaraan sebelum berangkat mudik. Pemeriksaan komponen penting seperti rem , ban , dan mesin menjadi hal yang sangat krusial untuk memastikan keselamatan selama perjalanan.
Pengamanan Operasi Ketupat Jaya 2025
Sementara itu, Polda Metro Jaya telah menyiapkan 4.000 personel gabungan untuk mengawal pelaksanaan Operasi Ketupat Jaya 2025 . Operasi ini akan berlangsung selama 17 hari , mulai dari 23 Maret hingga 8 April 2025 , dengan tagline “Mudik Aman, Keluarga Nyaman .”
“Tentunya dalam kegiatan ini, kita membahas rangkaian kegiatan dalam rangka Operasi Ketupat Jaya 2025, yang akan dimulai pada 23 Maret hingga 8 April,” kata Karo Ops Polda Metro Jaya , Kombes Tory Kristianto .
Operasi Ketupat Jaya tidak hanya fokus pada pengamanan arus mudik dan arus balik, tetapi juga mencakup pengamanan tempat ibadah selama pelaksanaan salat Idulfitri serta lokasi-lokasi wisata yang diperkirakan menjadi tujuan utama masyarakat saat libur Lebaran.
Rekayasa Lalu Lintas dan Imbauan kepada Pemudik
Dalam upaya mengurai kepadatan kendaraan, Korlantas Polri juga akan menerapkan skema contraflow dan one way di sejumlah ruas tol utama, seperti Tol Jakarta-Cikampek , Cipali , hingga Kalikangkung Jawa Tengah .
Selain itu, pemudik diimbau untuk mematuhi aturan lalu lintas, mengikuti arahan petugas di lapangan, serta mempersiapkan fisik dan kendaraan dengan baik sebelum memulai perjalanan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan lalu lintas dan memanfaatkan jalur alternatif jika terjadi kepadatan. Pastikan juga membawa perlengkapan darurat seperti obat-obatan, air minum, dan bekal makanan,” tambah Irjen Agus.
Dengan persiapan matang dari pihak kepolisian, diharapkan arus mudik dan arus balik Lebaran 2025 dapat berjalan dengan lancar dan aman. Kebijakan WFA diharapkan dapat membantu mengurai kepadatan lalu lintas, sehingga pemudik dapat tiba di tujuan dengan nyaman.
“Semoga semua pemudik dapat merayakan Lebaran bersama keluarga dengan selamat. Kami siap memberikan pelayanan terbaik untuk memastikan perjalanan mudik berjalan lancar,” tutup Irjen Agus.
Perjalanan mudik Lebaran merupakan momen penting bagi masyarakat Indonesia untuk berkumpul bersama keluarga. Namun, tantangan seperti kepadatan lalu lintas dan potensi insiden di jalan raya sering kali menjadi kendala. Oleh karena itu, kerja sama antara pemudik dan aparat keamanan sangat diperlukan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan.
Sumber: Divisi Humas Polri

