Breakingnewsjabar.com – LEMBANG, JAWA BARAT | Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Komjen Pol. Dr. Marthinus Hukom, M.Si., memberikan pembekalan kepada para calon pemimpin Polri yang tengah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Diklat Sespimti) Polri 2025. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Andrawina, Lembang, Jawa Barat, pada Kamis (10/4/2025).
Kehadiran Kepala BNN RI disambut hangat oleh Kasespim Lemdiklat Polri, Brigjen Pol. Rudi Darmoko, S.I.K., M.H., serta jajaran pejabat tinggi lainnya. Turut mendampingi Marthinus Hukom dalam kunjungannya adalah sejumlah pejabat senior BNN, termasuk Kepala Pusat Penelitian, Data, dan Informasi Brigjen Pol. Augustinus Berlianto Pangaribuan, S.I.K., M.Si., Kepala BNN Provinsi Jawa Barat Brigjen Pol. M. Arief Ramdhani, S.I.K., M.H., Plt. Direktur Intelijen Brigjen Pol. Satria Oktoreza, S.I.K., dan Kepala Biro Humas dan Protokol Brigjen Pol. Sulistyo Pudjo Hartono, S.I.K., M.H.
Dalam sesi materi yang dihadiri oleh 50 peserta Dikreg ke-34 tahun ajaran 2025, Marthinus Hukom membagikan pengetahuan dan pengalaman praktisnya dalam upaya pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap narkoba. Materi ini dirancang untuk menjadi bekal strategis bagi para peserta agar dapat diterapkan di satuan kerja masing-masing setelah menyelesaikan pendidikan.
“Sespimti menjadi salah satu lembaga pendidikan untuk mendalami dan mengeksplorasi ilmu pengetahuan sebagai landasan moral, yang seharusnya terus dibawa kembali ke kesatuan masing-masing untuk diimplementasikan,” tegas Marthinus Hukom dalam sambutannya.
Selain itu, Kepala BNN RI menyoroti pentingnya pendekatan humanistik dalam penanganan pecandu narkoba. Ia juga mengingatkan para peserta untuk menjaga integritas dan tidak menyalahgunakan wewenang, terutama mengingat maraknya isu pemerasan yang melibatkan oknum aparat.
“Saya harap adik-adik di sini bisa berubah. Negara saja bisa berubah, teknologi berkembang pesat, masa moral kita tidak bisa diubah?” ujar jenderal bintang tiga tersebut dengan nada penuh harapan.
Marthinus Hukom juga menekankan pentingnya sinergitas antar aparat penegak hukum dalam menghadapi ancaman narkotika yang semakin kompleks dan terorganisir. Ia memaparkan enam strategi utama yang menjadi fokus BNN dalam memerangi peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Keenam strategi tersebut mencakup: penguatan kolaborasi antar lembaga, optimalisasi intelijen P4GN, pengawasan ketat di wilayah pesisir dan perbatasan negara, penerapan pendekatan tematik dan ikonik dalam program pencegahan, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan infrastruktur BNN.
Kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen BNN dalam membangun sinergi kuat dengan lembaga pendidikan dan pelatihan kepolisian. Melalui pembekalan ini, diharapkan akan lahir pemimpin-pemimpin Polri yang memiliki integritas tinggi dan komitmen kuat dalam memberantas narkoba demi mewujudkan visi Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba).
Sumber: Divisi Humas Polri

