Breakingnewsjabar.com – KOTA BANDUNG | Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah mempersiapkan pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai langkah strategis untuk memperkuat mitigasi bencana di wilayah Kota Bandung. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memastikan bahwa BPBD akan segera diresmikan guna meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana alam.
“BPBD Kota Bandung sedang dalam tahap finalisasi. Kami masih menghitung kebutuhan personel dan anggaran agar bisa segera beroperasi. Mudah-mudahan bisa masuk dalam perubahan APBD tahun ini,” ujar Farhan saat memberikan keterangan di Balai Kota Bandung, Senin (3/3/2025).
Pembentukan BPBD menjadi prioritas mengingat Kota Bandung memiliki berbagai titik rawan bencana, seperti banjir, longsor, dan dampak luapan sungai besar seperti Citarum. Farhan menjelaskan bahwa Pemkot telah melakukan pemetaan terhadap potensi bencana di hulu maupun hilir.
“Kalau di Lembang terjadi banjir bandang, Bandung Utara dan Bandung Barat pasti terdampak. Kalau Manglayang terkena, daerah Bandung Timur yang akan merasakan dampaknya. Sementara itu, jika Citarum meluap, maka banjir bisa meluas hingga Cibaduyut dan Cipamokolan,” jelasnya.
Sistem Intel Kebencanaan dari Hulu ke Hilir
Untuk meningkatkan kewaspadaan, Farhan menyebutkan bahwa Pemkot Bandung tengah mengembangkan sistem intel kebencanaan yang mencakup seluruh wilayah, mulai dari hulu hingga hilir. Sistem ini dirancang untuk memberikan informasi dini mengenai potensi bencana sehingga langkah-langkah mitigasi dapat dilakukan lebih cepat.
“Dengan sistem ini, kita bisa melakukan evakuasi dini atau menutup akses jalan sebelum bencana terjadi. Ini penting untuk mengurangi dampak yang lebih besar,” tambahnya.
Farhan juga mengungkapkan bahwa ia telah berdiskusi dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, serta berbagai pihak lainnya untuk mendukung pengembangan sistem ini. Ia berharap, kolaborasi tersebut dapat memperkuat kesiapsiagaan Kota Bandung dalam menghadapi bencana.
“Saya sudah berdiskusi dengan Gubernur Dedi Mulyadi dan berbagai pihak untuk mengembangkan sistem ini agar kita bisa lebih siap menghadapi bencana,” katanya.
Kolaborasi dengan Masyarakat sebagai Kunci Mitigasi
Selain pembentukan BPBD, Pemkot Bandung juga terus memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat. Farhan menegaskan bahwa kesadaran dan partisipasi warga sangat penting dalam proses mitigasi bencana.
“Kami ingin membangun sistem yang responsif, di mana masyarakat juga menjadi bagian dari solusi dalam menghadapi bencana,” tuturnya.
Farhan mengimbau warga untuk aktif melaporkan potensi bencana di lingkungan mereka serta turut berpartisipasi dalam program-program mitigasi yang diselenggarakan oleh pemerintah. Ia percaya bahwa sinergi antara pemerintah dan masyarakat akan menjadi kunci dalam mengurangi risiko bencana.

Harapan untuk Kota Bandung yang Tangguh
Dengan pembentukan BPBD dan pengembangan sistem intel kebencanaan, Farhan berharap Kota Bandung dapat menjadi kota yang tangguh dalam menghadapi bencana. Ia menekankan pentingnya langkah proaktif dan antisipatif untuk melindungi warga dari dampak buruk bencana alam.
“Kita tidak bisa sepenuhnya menghindari bencana, tapi kita bisa meminimalkan dampaknya. Untuk itu, kami terus berupaya memperkuat sistem mitigasi dan melibatkan semua pihak dalam proses ini,” pungkasnya.
Sumber : Humas Jabar

