Breakingnewsjabar.com – KOTA BANDUNG | Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mempercepat upaya pengelolaan sampah di seluruh wilayah kota, dengan salah satu fokus utama pada penanganan tumpukan sampah di Flyover Ciroyom. Lokasi ini belakangan menjadi sorotan karena kondisinya yang semakin mengganggu lingkungan sekitar.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa masyarakat sekitar harus turut bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan area tersebut. Menurutnya, meskipun Pemkot telah berupaya membersihkan lokasi, masalah akan terus berulang jika ada warga yang masih membuang sampah sembarangan.
“Kami sudah berupaya membersihkan, tapi kalau masih ada yang membuang sampah sembarangan, masalah ini akan terus berulang. Saya akan berbicara dengan pihak kewilayahan untuk mencari solusi terbaik,” ujar Farhan saat memberikan arahan di Balai Kota Bandung, Senin (3/3/2025).
RW Kawasan Bebas Sampah sebagai Solusi Strategis
Selain penanganan di Flyover Ciroyom, Pemkot Bandung juga mendorong pembentukan RW Kawasan Bebas Sampah (KBS) sebagai langkah strategis untuk mengurangi volume sampah secara signifikan. Program ini bertujuan agar setiap RW mampu mengolah minimal 30% dari total sampah yang dihasilkan.
“KBS ini minimal harus mengolah 30% sampah yang masuk. Saat ini kita masih mengejar target itu,” jelas Farhan.
Pemkot menargetkan pembentukan 700 KBS hingga akhir tahun. Dengan total 1.597 RW di Kota Bandung, program ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta mempercepat penerapan sistem pengolahan sampah yang lebih efektif dan ramah lingkungan.
Dalam rencana pengelolaan sampah, Pemkot membagi penanganannya menjadi tiga bagian: 25% sampah dimusnahkan, 25% diolah kembali melalui daur ulang atau pengomposan, dan sisanya 50% baru dikirim ke TPA.
Untuk mendukung program pengelolaan sampah, Pemkot Bandung juga telah meluncurkan Mobil Pacman , kendaraan khusus yang dirancang untuk mengangkut sampah-sampah yang bertebaran di jalanan kota. Langkah ini diharapkan dapat membantu membersihkan area publik secara lebih cepat dan efisien.
Farhan menambahkan bahwa kesadaran masyarakat menjadi kunci utama keberhasilan program pengelolaan sampah. Ia mengajak warga untuk aktif memilah sampah dari sumbernya dan tidak membuang sampah sembarangan.
“Kami butuh peran serta warga. Kalau masyarakat aktif memilah sampah dan tidak membuang sembarangan, persoalan sampah di Bandung bisa teratasi lebih cepat,” ungkapnya.
Farhan menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menyelesaikan masalah sampah. Ia percaya bahwa dengan kerja sama yang baik, Kota Bandung dapat menjadi contoh kota yang bersih, hijau, dan ramah lingkungan.
“Kita semua memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga kebersihan kota. Mari kita jadikan Bandung sebagai kota yang nyaman bagi semua warganya,” tutupnya.
Sumber : Humas Jabar

