Selamat datang di Www.BreakingnewsJabar.Com
Menyajikan Berita Terkini
Close Menu
www.breakingnewsjabar.com
  • Beranda
  • Info Jabar
  • Nasional
  • Kriminal
    • Narkoba
    • Curas
    • Ranmor
  • Ekonomi dan bisnis
    • Nasional
    • Internasional
  • Pilkada
    • Jawa Barat
    • Nasional
  • Teknologi
  • Laporan Masyarakat
    • Fasilitas Umum
    • Kriminal
    • Lalu lintas
    • Layanan Masyarakat
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • Pemberitahuan Pelatihan dan Persiapan Bimbel Prawita untuk Calon Siswa Angkatan Ke-4
  • Wakapolri Baru Dilantik, Fokus Dukung Kapolri dan Realisasikan Program Nasional
  • Rotasi Strategis Polri: Sederet Pejabat Tinggi Dilantik dan Berganti Jabatan
  • Polri Dukung Asta Cita: Satgas Pangan Jaga Distribusi dan Stabilitas Harga
  • Menuju Polri Inklusif: SSDM Polri Luncurkan Penghargaan Dukungan Kesetaraan Gender
  • Kemerdekaan untuk Pengabdian Kepada Ibu Pertiwi
  • Warga Cilengkrang Tumpah Ruah Sambut HUT RI ke-80 dengan Kreasi Seni Tradisional
  • Kakorlantas Pimpin TFG Merdeka Jaya 2025, Pastikan Keamanan HUT RI Berjalan Lancar
www.breakingnewsjabar.com
  • Beranda
  • Info Jabar
  • Nasional
  • Kriminal
    • Narkoba
    • Curas
    • Ranmor
  • Ekonomi dan bisnis
    • Nasional
    • Internasional
  • Pilkada
    • Jawa Barat
    • Nasional
  • Teknologi
  • Laporan Masyarakat
    • Fasilitas Umum
    • Kriminal
    • Lalu lintas
    • Layanan Masyarakat
www.breakingnewsjabar.com
You are at:Home»Nasional»Aturan Mendaki Gunung dengan Jumlah Genap: Antara Keselamatan dan Kepercayaan Mistis
Nasional

Aturan Mendaki Gunung dengan Jumlah Genap: Antara Keselamatan dan Kepercayaan Mistis

Denden darmawanBy Denden darmawan21 Februari 2025Updated:21 Februari 2025Tidak ada komentar4 Mins Read
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Breakingnewsjabar.com – Di kalangan para pendaki, ada satu aturan tidak tertulis yang sering menjadi bahan diskusi, yaitu jumlah anggota rombongan saat mendaki gunung harus genap. Konon, jika berangkat dengan jumlah ganjil, akan ada kejadian aneh atau bahkan membawa sial, seperti tersesat, jatuh sakit, atau mengalami hal-hal mistis selama perjalanan.

Namun, apakah ini benar-benar sebuah aturan yang patut dipatuhi, atau hanya mitos tanpa dasar yang jelas? Ternyata, kepercayaan serupa tidak hanya ada di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara lain, meskipun dengan alasan yang sedikit berbeda.

Berikut ini penjelasan logis dan mistis terkait kenapa naik gunung harus genap, yang mungkin bisa kamu pahami:

1. Faktor Keselamatan dalam Pendakian

Mendaki gunung bukanlah aktivitas santai, melainkan tantangan fisik dan mental yang memerlukan perencanaan matang. Medan yang sulit, cuaca yang tak menentu, serta risiko kecelakaan membuat keselamatan menjadi prioritas utama.

Dalam situasi darurat, kelompok dengan jumlah genap lebih mudah mengatur strategi. Misalnya, jika ada anggota yang cedera, satu orang bisa menemani korban, sementara dua orang lainnya turun untuk mencari bantuan. Dengan jumlah ganjil, ada kemungkinan satu orang harus ditinggal sendirian, yang tentunya lebih berbahaya.

Selain itu, sistem “buddy system” —di mana setiap pendaki memiliki pasangan untuk saling menjaga—lebih efektif diterapkan dalam kelompok genap. Jika jumlahnya ganjil, satu orang mungkin tidak memiliki pasangan tetap, meningkatkan risiko ketika menghadapi medan sulit atau cuaca buruk. Dari sudut pandang keselamatan, aturan ini cukup masuk akal.

2. Kepercayaan Mistis di Kalangan Pendaki

Banyak pendaki percaya bahwa gunung adalah tempat sakral yang dihuni oleh makhluk gaib. Beberapa orang mengatakan bahwa jumlah ganjil dapat “mengundang” makhluk halus untuk bergabung dengan rombongan, sehingga kelompok yang awalnya ganjil bisa menjadi genap. Hal ini sering dikaitkan dengan cerita tentang pendaki yang melihat sosok asing atau merasa diikuti oleh sesuatu di tengah hutan.

Selain itu, ada keyakinan bahwa makhluk halus lebih mudah mengganggu kelompok ganjil karena dianggap kurang harmonis. Kisah-kisah tentang pendaki yang tiba-tiba merasa berat melangkah, tersesat meski sudah mengikuti jalur yang benar, atau mendengar suara-suara aneh sering kali dikaitkan dengan aturan jumlah pendaki ini.

Meskipun tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, kepercayaan ini tetap hidup dan dihormati oleh banyak pendaki, terutama mereka yang sering menjelajahi gunung-gunung yang terkenal angker. Di Indonesia, unsur mistis ini masih sangat kental.

3. Efektivitas dalam Manajemen Kelompok

Dari segi organisasi, kelompok dengan jumlah genap lebih mudah dikelola. Misalnya, jika harus berbagi tenda, memasak, atau mendistribusikan perlengkapan, jumlah genap lebih praktis. Bayangkan jika kamu mendaki bertiga: satu orang mungkin harus tidur sendirian di tenda, sementara dua orang lainnya bisa berbagi. Ini tentu kurang nyaman, terutama di tengah udara dingin pegunungan.

Selain itu, jumlah genap membantu dalam pengambilan keputusan. Jika ada perbedaan pendapat, misalnya menentukan apakah harus melanjutkan pendakian atau turun karena cuaca buruk, kelompok genap bisa membuat keputusan dengan suara terbanyak tanpa ada keraguan. Sebaliknya, dalam kelompok ganjil, satu orang mungkin harus memilih antara dua pendapat berbeda, yang bisa menimbulkan tekanan tersendiri.

4. Kenyamanan dalam Perjalanan

Mendaki gunung bukan hanya soal fisik, tetapi juga mental. Perjalanan panjang dan melelahkan bisa membuat seseorang lebih mudah stres atau merasa terisolasi. Dalam kelompok ganjil, ada kemungkinan satu orang merasa tersisih, terutama jika dua orang lainnya lebih akrab atau sering mendaki bersama. Hal ini dapat memengaruhi mood dan dinamika kelompok secara keseluruhan.

Sebaliknya, dengan jumlah genap, interaksi biasanya lebih seimbang, dan semua orang cenderung merasa lebih terlibat. Saat perjalanan jauh, obrolan ringan bisa membantu menghilangkan rasa lelah. Dengan jumlah genap, lebih mudah untuk saling bergantian menghibur satu sama lain. Hal kecil seperti ini bisa membuat perjalanan lebih menyenangkan dan mengurangi potensi konflik antar anggota kelompok.

5. Bagaimana dengan Pendakian di Luar Negeri?

Jika di Indonesia ada kepercayaan soal jumlah pendaki harus genap, bagaimana dengan di luar negeri? Ternyata, konsep serupa juga ditemui di beberapa negara. Di Jepang, misalnya, beberapa pendaki percaya bahwa jumlah ganjil bisa membawa kesialan karena dianggap tidak seimbang dalam filosofi mereka.

Di Amerika dan Eropa, jumlah ganjil juga dianggap kurang ideal, terutama dalam pendakian yang memerlukan sistem berpasangan. Namun, berbeda dengan Indonesia yang lebih kental dengan unsur mistisnya, di negara-negara Barat, aturan ini lebih sering didasarkan pada faktor logis, seperti keamanan dan efisiensi tim. Banyak kelompok ekspedisi profesional memang sengaja menyusun tim dengan jumlah genap untuk mempermudah koordinasi dan mengurangi risiko kecelakaan.

Meskipun aturan “naik gunung harus genap” sering dikaitkan dengan mitos mistis, ada banyak alasan logis yang mendukung konsep ini, mulai dari faktor keselamatan hingga manajemen kelompok. Jadi, jika kamu berencana mendaki gunung, mungkin ada baiknya mempertimbangkan aturan ini—bukan karena takut mitos, tetapi untuk memastikan perjalananmu tetap aman dan menyenangkan.

Sumber : idntimes.com

Post Views: 344
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Previous ArticleUnik! Gubernur Jabar Terpilih Minta Benih Padi Sebagai Simbol Kebaikan dan Ketahanan Pangan
Next Article Rekomendasi Soto Bandung Terenak yang Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Kota Kembang
Denden darmawan

Related Posts

Kemerdekaan untuk Pengabdian Kepada Ibu Pertiwi

18 Agustus 2025

Satgas Kesehatan Gelombang IV Dilepas, Siap Layani Warga Palestina di Tengah Konflik

14 Agustus 2025

Satgas Garuda Merah Putih II Diberangkatkan, Bawa Bantuan untuk Warga Gaza

13 Agustus 2025
Leave A Reply Cancel Reply

Advetorial

Pemberitahuan Pelatihan dan Persiapan Bimbel Prawita untuk Calon Siswa Angkatan Ke-4

3 November 2025
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
Don't Miss

Pemberitahuan Pelatihan dan Persiapan Bimbel Prawita untuk Calon Siswa Angkatan Ke-4

Wakapolri Baru Dilantik, Fokus Dukung Kapolri dan Realisasikan Program Nasional

Rotasi Strategis Polri: Sederet Pejabat Tinggi Dilantik dan Berganti Jabatan

Polri Dukung Asta Cita: Satgas Pangan Jaga Distribusi dan Stabilitas Harga

About
About

Your source for the lifestyle news. This demo is crafted specifically to exhibit the use of the theme as a lifestyle site. Visit our main page for more demos.

We're social, connect with us:

Facebook X (Twitter) Pinterest LinkedIn VKontakte
From Flickr
Ascend
terns
casual
riders on the storm
chairman
mood
monument
liquid cancer
blue
basement
ditch
stars
About
About

Your source for the lifestyle news. This demo is crafted specifically to exhibit the use of the theme as a lifestyle site. Visit our main page for more demos.

We're social, connect with us:

Facebook X (Twitter) Instagram LinkedIn VKontakte
Popular Posts

Pemberitahuan Pelatihan dan Persiapan Bimbel Prawita untuk Calon Siswa Angkatan Ke-4

3 November 2025

Wakapolri Baru Dilantik, Fokus Dukung Kapolri dan Realisasikan Program Nasional

19 Agustus 2025

Rotasi Strategis Polri: Sederet Pejabat Tinggi Dilantik dan Berganti Jabatan

19 Agustus 2025
Copyright © 2025 BreakingnewsJabar.com
  • Beranda
  • Susunan Redaksi

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.