Breakingnewsjabar.com – KABUPATEN INDRAMAYU | Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menilai bahwa Nahdlatul Ulama (NU) telah menjadi salah satu pilar utama dalam menjaga tradisi, mempromosikan moderasi beragama, dan memperkuat moralitas di tengah dinamika perubahan zaman selama lebih dari satu abad. Ia berharap NU terus menjadi pemandu bagi umat dan sumber inspirasi bagi bangsa Indonesia.
“NU selalu hadir mendampingi umat, menjaga nilai-nilai luhur, serta menjadi penuntun dalam kehidupan sehari-hari,” kata Bey saat menghadiri resepsi Hari Lahir (Harlah) NU ke-102 di Aula Asrama Haji, Kabupaten Indramayu, Rabu (12/2/2025).
Bey menegaskan bahwa kontribusi NU tidak hanya terbatas pada pengajaran ilmu melalui dakwah yang tersebar dari pelosok pesantren hingga kota-kota besar, tetapi juga membimbing masyarakat untuk hidup sesuai prinsip akhlakul karimah. Organisasi yang didirikan pada 31 Januari 1926 ini memiliki peran signifikan dalam membangun tatanan sosial yang inklusif dan adil.
“Perannya sangat nyata dalam menciptakan tatanan sosial yang inklusif dan adil. Inilah yang menjadikan NU sebagai pilar penting dalam membangun masyarakat yang mandiri dan berdaya,” tambahnya.
Peringatan Harlah NU ke-102 tingkat Jawa Barat ini dihadiri oleh ribuan kader NU dari berbagai wilayah di provinsi tersebut. Acara dimulai dengan istigosah, tausiyah, penampilan musik gambus, serta penyerahan santunan kepada 102 tukang becak sebagai bentuk kepedulian sosial. Momen ini juga menjadi refleksi atas perjalanan panjang NU dalam menjaga tradisi dan membimbing umat menuju kehidupan yang lebih baik.
Dalam kesempatan tersebut, Bey juga menyampaikan salam perpisahan karena masa jabatannya sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat akan berakhir pada 20 Februari 2025.
“Izinkan saya pamit karena masa tugas saya akan berakhir pada 20 Februari 2025,” ucap Bey.
Di hadapan ribuan kader NU, Bey menyampaikan rasa hormat dan apresiasinya atas kesempatan yang diberikan untuk mengabdi di tanah Pasundan. Ia menegaskan bahwa pengabdian ini bukan sekadar tugas birokrasi, tetapi sebuah kehormatan besar.
“Bagi saya, ini bukan sekadar perjalanan birokrasi, melainkan sebuah kehormatan besar mengabdi di tanah Pasundan selama 17 bulan,” tuturnya.
Sumber : Humas Jabar

