Selamat datang di Www.BreakingnewsJabar.Com
Menyajikan Berita Terkini
Close Menu
www.breakingnewsjabar.com
  • Beranda
  • Info Jabar
  • Nasional
  • Kriminal
    • Narkoba
    • Curas
    • Ranmor
  • Ekonomi dan bisnis
    • Nasional
    • Internasional
  • Pilkada
    • Jawa Barat
    • Nasional
  • Teknologi
  • Laporan Masyarakat
    • Fasilitas Umum
    • Kriminal
    • Lalu lintas
    • Layanan Masyarakat
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • Pemberitahuan Pelatihan dan Persiapan Bimbel Prawita untuk Calon Siswa Angkatan Ke-4
  • Wakapolri Baru Dilantik, Fokus Dukung Kapolri dan Realisasikan Program Nasional
  • Rotasi Strategis Polri: Sederet Pejabat Tinggi Dilantik dan Berganti Jabatan
  • Polri Dukung Asta Cita: Satgas Pangan Jaga Distribusi dan Stabilitas Harga
  • Menuju Polri Inklusif: SSDM Polri Luncurkan Penghargaan Dukungan Kesetaraan Gender
  • Kemerdekaan untuk Pengabdian Kepada Ibu Pertiwi
  • Warga Cilengkrang Tumpah Ruah Sambut HUT RI ke-80 dengan Kreasi Seni Tradisional
  • Kakorlantas Pimpin TFG Merdeka Jaya 2025, Pastikan Keamanan HUT RI Berjalan Lancar
www.breakingnewsjabar.com
  • Beranda
  • Info Jabar
  • Nasional
  • Kriminal
    • Narkoba
    • Curas
    • Ranmor
  • Ekonomi dan bisnis
    • Nasional
    • Internasional
  • Pilkada
    • Jawa Barat
    • Nasional
  • Teknologi
  • Laporan Masyarakat
    • Fasilitas Umum
    • Kriminal
    • Lalu lintas
    • Layanan Masyarakat
www.breakingnewsjabar.com
You are at:Home»Nasional»Fikih Haji yang Memudahkan: Solusi untuk Tantangan Modern
Nasional

Fikih Haji yang Memudahkan: Solusi untuk Tantangan Modern

Denden darmawanBy Denden darmawan9 Juni 2025Tidak ada komentar3 Mins Read
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Breakingnewsjabar.com – MAKKAH (Kemenag) | Dulu, banyak jemaah haji yang menjalankan ibadah dengan cara yang mempersulit diri sendiri, bahkan cenderung tidak manusiawi. Hamka , ulama besar Indonesia yang menunaikan ibadah haji untuk kedua kalinya pada tahun 1950, menyampaikan keprihatinannya terhadap pemahaman sempit sebagian jemaah haji Indonesia terkait masalah agama.

“Kesempitan-kesempitan faham seperti inilah yang sering ditemui dalam perjalanan mengerjakan haji ini. Dalam perjalanan sudah dibolehkan mengqasar salat, serta menjamak salat, seperti menyatukan salat Zuhur dengan Asar, dan Magrib dengan Isya. Namun masih banyak yang enggan melaksanakan aturan ini,” ungkap Hamka dalam tulisannya di buku Naik Haji di Masa Silam II (2019: 778).

Hamka melanjutkan, “Mereka tetap salat setiap waktu dengan jumlah rakaat lengkap. Katanya, dengan begitu mereka memenuhi ajaran agama, padahal justru merekalah yang mempersempit ajaran agama.”

Saat ini, ketika jumlah jemaah haji semakin bertambah, sementara pengembangan fasilitas di situs-situs haji seperti Arafah, Muzdalifah, dan Mina belum sepenuhnya memadai, kesempitan wawasan fikih haji seharusnya tidak lagi terjadi.

Kejadian luar biasa sering kali muncul tanpa diduga selama pelaksanaan haji. Misalnya, pada puncak wukuf di Arafah tanggal 9 Zulhijah lalu, sebagian jemaah tidak kebagian tenda karena keterbatasan kapasitas. Kementerian Haji Arab Saudi kemudian mengevakuasi mereka ke tenda cadangan milik kerajaan. Malam harinya, mereka langsung dipindahkan (tanazul) ke hotel, tanpa harus mabit di Muzdalifah dan Mina. Beberapa jemaah merasa ragu atas keabsahan hajinya dan bertanya, “Harus bayar Dam?”

Ada juga jemaah yang terpaksa berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina karena bus tak kunjung tiba, hingga kakinya melepuh. Setelah melempar jumrah Aqabah, mereka memilih istirahat di hotel dan tidak mabit di Mina. Lagi-lagi, ada pembimbing ibadah yang berkata, “Bayar Dam.”

Lebih parah lagi, banyak jemaah yang memaksakan diri melempar jumrah meskipun kondisi kesehatannya tidak memungkinkan, bahkan mengancam jiwa. Ada ustadz yang berkomentar, “Hajinya tidak sempurna.” Padahal, melempar jumrah dapat diwakilkan (badal) kepada orang lain jika kondisi fisik tidak memungkinkan.

Inilah tugas para pemimpin agama, kyai, dan ustadz untuk memberikan pemahaman kepada jemaah agar tidak ragu menjalani fikih haji yang memudahkan (taysir ), meski bukan berarti menggampangkan (tasahhul ). Dalam kasus seperti di atas, jemaah tidak perlu ragu bahwa ada ulama yang berpendapat mabit di Muzdalifah dan/atau Mina hukumnya sunnah, sehingga tidak wajib membayar Dam.

Di tengah kompleksitas pelaksanaan haji yang luar biasa (extraordinary ), prinsip utama yang harus diutamakan adalah nilai-nilai kemanusiaan: menjaga jiwa (hifz al-nafs ), mengurai kesulitan (taysir al-masyaqqah ), dan menghilangkan ancaman (izalat al-darar ).

Dalam manuskrip Boekoe Woelang Haji , Raden Muhamad Husen , seorang penghulu di Karawang pada tahun 1873, memberikan pesan bijak kepada para calon jemaah haji (Suryadi, dalam Naik Haji di Masa Silam I , hlm. 429):

Mengerti dahulu sebelum pergi
sungguh belajar sore dan pagi
karena syaratnya beberapa bagi
supaya diri janganlah rugi

Kita membutuhkan penerapan fikih haji yang manusiawi agar jemaah dapat menjalankan ibadah dengan aman, nyaman, dan mabrur.

Oman Fathurahman
(Ketua Mustasyar Diniy PPIH Arab Saudi 2025, Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah Depok, Pengampu Ngaji Manuskrip Kuno Nusantara)

Sumber: kemenag.go.id

Post Views: 46
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Previous ArticleWaspadai Hoaks Pendaftaran PPPK 2025, Ini Cara Verifikasinya
Next Article 50 Personel Dishub Siaga untuk Kelancaran Kabogorfest 2025
Denden darmawan

Related Posts

Kemerdekaan untuk Pengabdian Kepada Ibu Pertiwi

18 Agustus 2025

Satgas Kesehatan Gelombang IV Dilepas, Siap Layani Warga Palestina di Tengah Konflik

14 Agustus 2025

Satgas Garuda Merah Putih II Diberangkatkan, Bawa Bantuan untuk Warga Gaza

13 Agustus 2025
Leave A Reply Cancel Reply

Advetorial

Pemberitahuan Pelatihan dan Persiapan Bimbel Prawita untuk Calon Siswa Angkatan Ke-4

3 November 2025
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
Don't Miss

Pemberitahuan Pelatihan dan Persiapan Bimbel Prawita untuk Calon Siswa Angkatan Ke-4

Wakapolri Baru Dilantik, Fokus Dukung Kapolri dan Realisasikan Program Nasional

Rotasi Strategis Polri: Sederet Pejabat Tinggi Dilantik dan Berganti Jabatan

Polri Dukung Asta Cita: Satgas Pangan Jaga Distribusi dan Stabilitas Harga

About
About

Your source for the lifestyle news. This demo is crafted specifically to exhibit the use of the theme as a lifestyle site. Visit our main page for more demos.

We're social, connect with us:

Facebook X (Twitter) Pinterest LinkedIn VKontakte
From Flickr
Ascend
terns
casual
riders on the storm
chairman
mood
monument
liquid cancer
blue
basement
ditch
stars
About
About

Your source for the lifestyle news. This demo is crafted specifically to exhibit the use of the theme as a lifestyle site. Visit our main page for more demos.

We're social, connect with us:

Facebook X (Twitter) Instagram LinkedIn VKontakte
Popular Posts

Pemberitahuan Pelatihan dan Persiapan Bimbel Prawita untuk Calon Siswa Angkatan Ke-4

3 November 2025

Wakapolri Baru Dilantik, Fokus Dukung Kapolri dan Realisasikan Program Nasional

19 Agustus 2025

Rotasi Strategis Polri: Sederet Pejabat Tinggi Dilantik dan Berganti Jabatan

19 Agustus 2025
Copyright © 2025 BreakingnewsJabar.com
  • Beranda
  • Susunan Redaksi

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.