Breakingnewsjabar.com – TASIKMALAYA | Cuaca ekstrem berupa hujan deras yang mengguyur Kabupaten Tasikmalaya sejak Selasa malam (20/5/2025) hingga Rabu pagi (21/5/2025) memicu terjadinya bencana alam di berbagai titik. Sebanyak 12 kecamatan dilaporkan terdampak oleh banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Akibatnya, sejumlah rumah warga, fasilitas umum, serta akses jalan mengalami kerusakan parah atau bahkan terputus total.
Menurut Jembar Adisetiya , Ketua Forum Koordinasi Taruna Siaga Bencana (FK Tagana) Kabupaten Tasikmalaya, intensitas hujan yang sangat tinggi menjadi penyebab utama terjadinya rangkaian bencana ini. “Dari data sementara yang kami terima, 12 kecamatan mengalami dampak langsung. Banyak wilayah berada di zona rawan bencana,” ujar Jembar pada Rabu (21/5/2025).
Laporan Kerusakan Akibat Tanah Longsor
Beberapa wilayah melaporkan insiden tanah longsor yang cukup parah. Di Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukaraja , longsor menimpa bangunan milik Yayasan Al-Hidayah Gorowong serta satu rumah warga. Sementara itu, di Desa Sukanagara, Kecamatan Tanjungjaya , satu rumah rusak akibat tertimpa material longsoran.
Longsor serupa juga terjadi di Desa Banyurasa, Kecamatan Sukahening , di mana satu rumah mengalami kerusakan berat dan akses jalan umum tertimbun material tanah. Di Desa Kutawaringin, Kecamatan Salawu , satu rumah lainnya dilaporkan rusak parah setelah terseret longsoran. Di Desa Buniasih, Kecamatan Kadipaten , dua rumah berada dalam kondisi membahayakan karena terletak di zona rawan longsor.
Banjir Melanda Berbagai Wilayah
Banjir juga menjadi salah satu dampak utama dari cuaca ekstrem tersebut. Komplek Pesantren Suryalaya di Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung , turut terendam banjir. Sementara itu, di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik , banjir menutup akses jalan desa dan merendam seluruh permukiman warga.
Genangan air juga terjadi di Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten , serta di tiga desa di Kecamatan Pagerageung , yakni Desa Sukamaju, Cipacing, dan Sukapancar , akibat luapan Sungai Cikidang . Hal ini menyebabkan akses jalan antar desa tertutup air. Banjir juga melanda Desa Pasirhuni di Kecamatan Ciawi .
Di wilayah selatan Tasikmalaya , seperti Kecamatan Cipatujah dan Cikalong , jalan utama serta lahan pertanian ikut terendam. Meskipun belum ada laporan kerusakan rumah, aktivitas warga terganggu akibat genangan air.
Pohon Tumbang dan Imbauan Kewaspadaan
Selain banjir dan longsor, angin kencang dan tanah labil juga menyebabkan pohon tumbang di beberapa lokasi. Di Desa Sindangkerta, Kecamatan Cipatujah , sebuah warung milik warga mengalami kerusakan berat setelah tertimpa pohon tumbang.
Melihat potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan, FK Tagana mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Jembar mengingatkan agar warga segera melaporkan kondisi darurat kepada aparat setempat atau relawan terdekat.
“Saat ini tim Tagana , BPBD , dan para relawan terus melakukan pemantauan dan asesmen di lapangan untuk menghitung kerugian serta menyalurkan bantuan yang dibutuhkan warga,” tambah Jembar.
Pihak berwenang kini tengah berupaya mengevakuasi warga dari zona rawan, serta mengamankan infrastruktur vital yang terdampak bencana.
Sumber: kabarsingaparna.pikiran-rakyat.com

