Breakingnewsjabar.com – Irwasum Polri, Komjen Dedi Prasetyo, menekankan pentingnya penggunaan alat ukur yang berkualitas dalam proses seleksi penerimaan anggota Polri tahun 2025. Penegasan ini disampaikan saat rapat koordinasi melalui video conference (vicon) bersama jajaran di gedung SSDM Polri pada Rabu (5/2/2015).
Menurut Dedi, alat ukur yang baik akan menjadi kunci untuk menghasilkan calon-calon anggota Polri yang kompeten dan profesional. “Kami terus memperbarui alat ukur rekrutmen secara berkala, termasuk sertifikasi dan verifikasi yang ketat. Harapan saya, tools ini dapat membantu mencetak anggota Polri yang lebih unggul dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.
Pada tahun 2024, Polri telah melakukan sejumlah inovasi dalam proses seleksi, termasuk penambahan item tes seperti pemeriksaan treadmil, tes kesehatan jiwa, pemeriksaan kepadatan tulang, rontgen tulang belakang, serta USG abdomen. Untuk tahun 2025, Polri berencana meningkatkan metode tersebut dengan fitur-fitur baru, seperti UKJ digital, Computer Assisted Test (CAT), integrasi satu data SDM, dan sistem E-Patma.
Selain itu, ada beberapa tambahan item tes yang diperkuat, seperti tes psikologi menggunakan metode SJT (Situational Judgment Test), EEG (pemeriksaan saraf), dan EKG (pemeriksaan jantung) yang dilakukan sebelum tes jasmani untuk calon Akpol. Upaya ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap calon memiliki kualitas fisik dan mental yang prima.
Hasil dari peningkatan kualitas rekrutmen ini mulai terlihat pada tahun 2024. Evaluasi Hasil Belajar (EHB) menunjukkan peningkatan signifikan, dengan predikat memuaskan naik sebesar 44,17 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, tidak ada lagi calon yang mendapat predikat cukup atau kurang. Nilai tertinggi EHB juga meningkat dari 816,52 pada 2023 menjadi 839,23 pada 2024.
“Peningkatan kualitas rekrutmen berbanding lurus dengan hasil pendidikan siswa. Ini membuktikan bahwa langkah-langkah yang kami ambil sudah tepat,” kata Dedi.
Ia juga menegaskan kepada seluruh panitia rekrutmen, baik di tingkat Polres, Polda, maupun pusat, untuk mempersiapkan segala aspek pendukung dengan maksimal. Mulai dari peralatan teknis, regulasi yang jelas, hingga personel yang terlibat dalam proses seleksi. “Pastikan proses rekrutmen berlangsung secara bersih, transparan, akuntabel, dan humanis. Hanya dengan cara ini, kita bisa mendapatkan calon anggota Polri terbaik untuk masa depan,” tegasnya.
Dengan berbagai inovasi dan peningkatan yang direncanakan, Polri optimis bahwa seleksi penerimaan anggota tahun 2025 akan menjadi tonggak baru dalam mencetak generasi polisi yang profesional dan berintegritas.
Sumber : Divisi Humas Polri

