Breakingnewsjabar.com – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memajukan ekonomi Indonesia dengan melanjutkan program hilirisasi yang sebelumnya digagas oleh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Selain itu, pemerintahannya juga akan menggulirkan 15 proyek raksasa serta meluncurkan lembaga pengelola investasi baru bernama Danantara .
“Program yang dicanangkan Pak Jokowi, yaitu hilirisasi, akan kita teruskan dan wujudkan!” tegas Prabowo saat memberikan pidato dalam acara HUT ke-17 Partai Gerindra di SICC, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).
Ketua Umum Partai Gerindra ini menjelaskan bahwa belasan proyek besar tersebut akan dimulai pada tahun 2025 tanpa bergantung pada investasi asing. Menurutnya, Indonesia memiliki kemampuan untuk mendanai proyek-proyek tersebut secara mandiri.
“Tahun ini, minimal ada 15 megaproyek senilai miliaran dolar yang akan kita mulai tanpa harus meminta-minta investasi dari luar negeri. Kita akan wujudkan cita-cita Bung Karno: berdiri di atas kaki kita sendiri. Kita tidak akan mengemis,” ujar Prabowo.
Meski demikian, Prabowo menyatakan bahwa Indonesia tetap terbuka bagi investor asing yang ingin berinvestasi. Namun, ia menegaskan bahwa negara tidak akan bergantung atau mengemis kepada pihak luar.
Selain itu, Prabowo juga mengumumkan peluncuran lembaga pengelola investasi baru bernama Danantara , yang akan diluncurkan pada 24 Februari 2025. Nama Danantara berasal dari istilah “daya anagata Nusantara,” yang berarti “kekuatan atau energi masa depan Indonesia.”
“Sembilan hari lagi, tepatnya pada 24 Februari, kita akan meluncurkan dana investasi Indonesia yang saya beri nama Danantara ,” kata Prabowo.
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyapa Menteri BUMN Erick Thohir, yang hadir di acara tersebut. Ia mengungkapkan bahwa Erick telah melaporkan rencana untuk mengalokasikan Rp 100 triliun dari total dividen BUMN sebesar Rp 300 triliun sebagai modal kerja untuk pengembangan proyek-proyek strategis. Prabowo menyambut baik ide tersebut dan menekankan pentingnya pengelolaan investasi negara melalui lembaga seperti Danantara .
“Dan ini harus kita jaga bersama. Oleh karena itu, saya meminta semua mantan presiden untuk turut menjadi pengawas dana ini. Saya juga berpikir, pimpinan NU, Muhammadiyah, bahkan mungkin dari KWI (Konferensi Waligereja Indonesia) dan organisasi lainnya, bisa ikut membantu mengawasi agar dana ini benar-benar digunakan untuk kepentingan rakyat, anak-anak, dan cucu-cucu kita,” tutur Prabowo.

