Breakingnewsjabar.com – Direktur Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Perlindungan Perempuan dan Anak (Dirtipid PPA dan PPO) Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Dr. Nurul Azizah, memberikan pembekalan kepada para siswa Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktuk Ba) Polwan Angkatan ke-57 dan Diktuk Bakomsus Ketahanan Pangan Tahun Anggaran 2025. Kegiatan ini berlangsung di Widya Warapsari, Sepolwan, Jakarta, pada Senin (2/6/2025).
Turut hadir dalam acara tersebut Kasepolwan Lemdiklat Polri, para Kasubdit PPA PPO Bareskrim Polri, para Pejabat Utama Polwan Lemdiklat Polri, serta 456 siswa Polwan yang terdiri dari 297 siswa reguler dan 159 siswa bakomsus.
Kasepolwan Lemdiklat Polri menyampaikan apresiasi atas kehadiran Brigjen Pol. Dr. Nurul Azizah dan mengingatkan para siswa untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. “Kami sangat berterima kasih atas kehadiran Ibu Dir PPA PPO Bareskrim Polri yang telah berbagi ilmu. Dua hari lagi, para siswa akan dilantik sebagai Brigadir Polisi Dua, dan pembekalan ini menjadi modal penting bagi tugas mereka ke depan,” ujarnya.
Dalam pemaparannya, Brigjen Pol. Nurul Azizah mengangkat tema “Peran Strategis Polwan sebagai Garda Terdepan dalam Perlindungan Perempuan dan Anak melalui Program Polwan Wajib PPA.” Ia menekankan pentingnya peran Polwan dalam menumbuhkan kepekaan terhadap isu-isu kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta mempersiapkan mental sebagai pelindung korban.
“Saya ingin menanamkan semangat kepada rekan-rekan Polwan muda untuk memahami urgensi perlindungan perempuan dan anak. Jadilah sosok yang tangguh, empatik, dan siap hadir sebagai wajah pertama Polri bagi korban,” tegasnya.
Brigjen Nurul juga memperkenalkan program unggulan bertajuk “Rise and Speak,” sebuah kolaborasi strategis antara SSDM Polri dan Dirtipid PPA dan PPO Bareskrim Polri. Program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran publik, memperkuat kapasitas aparat penegak hukum, serta mendorong sinergi lintas sektor dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, termasuk perdagangan orang.
“Program Rise and Speak bukan sekadar kampanye, tetapi gerakan konkret. Kita ingin mendorong setiap individu, khususnya Polwan, menjadi agen perubahan yang mampu membangkitkan keberanian korban untuk bersuara,” jelasnya.
Di akhir paparannya, Brigjen Nurul Azizah memberikan pesan motivasi kepada seluruh siswa. “Masa depan Polri bergantung pada integritas dan kepekaan generasi mudanya. Tunjukkan bahwa kita, para Polwan, hadir dengan ketulusan, keberanian, dan kompetensi. Jadilah simbol harapan bagi perempuan dan anak Indonesia,” tutupnya.
Melalui pembekalan ini, diharapkan para Polwan muda memiliki semangat dan komitmen kuat untuk menjadi pelindung sejati bagi perempuan dan anak, sesuai dengan semangat Polri Presisi.
Sumber: Divisi Humas Polri