Breakingnewsjabar.com – KOTA BOGOR | Kanker usus adalah penyakit serius yang dapat menyebabkan penderitanya kehilangan kemampuan untuk buang air besar dan kecil melalui anus. Untuk mencegah kondisi ini, sangat penting bagi masyarakat untuk mengonsumsi makanan sehat serta menjalani olahraga secara teratur.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama kanker kolon atau kanker usus adalah pola makan rendah serat akibat minimnya konsumsi sayur dan buah. Namun, ada faktor lain yang juga berkontribusi terhadap risiko seseorang terkena penyakit ini.
Penderita kanker usus biasanya memerlukan tindakan operasi untuk membuat stoma, yaitu lubang di dinding perut yang digunakan sebagai saluran pembuangan feses dan urin. Di Kota Bogor, Wocare Clinic di Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal, menjadi salah satu pusat kesehatan yang menangani perawatan luka stoma.
Sri Nowo Retno mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat dan menghindari konsumsi makanan tidak sehat. “Risiko kanker usus dapat dicegah atau dikurangi dengan menerapkan gaya hidup sehat dan mengonsumsi makanan bergizi,” katanya.
CEO Wocare Center, Widasari Sri Gitarja, menambahkan bahwa ada lima jenis penyakit yang dapat menyebabkan luka dan ditangani oleh Wocare, termasuk luka akibat kanker dan kasus ostomate (penyandang stoma). Ia juga menyebutkan bahwa kasus stoma ternyata banyak dialami bahkan oleh anak-anak.
Tuti Widiastuti, seorang pegawai di Wocare yang juga penyandang stoma, berbagi pengalamannya sebagai penyintas kanker usus. Tuti, yang aktif sebagai influencer di media sosial TikTok dengan nama akun @Tutyostomate, kerap memberikan tips kesehatan, motivasi, dan semangat kepada sesama penyandang stoma.
Tuti bercerita bahwa pola makannya yang buruk—seperti sering mengonsumsi mi instan, makanan cepat saji, dan makanan bakar-bakaran—menjadi faktor utama penyebab dirinya didiagnosis kanker usus pada usia 25 tahun, tepatnya pada 2008 silam. Awalnya, ia mengalami gejala seperti BAB berdarah, BAB tidak teratur, hingga nyeri perut yang parah. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, ia divonis mengidap kanker usus besar dan harus menjalani operasi serta prosedur pembuatan stoma.
“Alhamdulillah, meski saya harus menggunakan stoma, kankernya sudah sembuh. Stoma sangat membantu sistem pembuangan tubuh saya, dan kondisinya baik-baik saja,” ujar Tuti.
Sejak 2009, Tuti yang awalnya pasien Wocare kini bekerja di sana sebagai resepsionis dan pendamping para penyandang stoma lainnya. Menurutnya, motivasi dan semangat hidup adalah hal utama yang dibutuhkan oleh orang-orang yang baru menjalani prosedur stoma.
Tuti pun mengajak semua orang untuk menjaga pola makan sehat dengan rutin mengonsumsi sayur dan buah, berolahraga, serta menerapkan gaya hidup sehat guna mencegah penyakit seperti kanker usus.
Sumber: Humas Jabar