Breakingnewsjabar.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan rencana untuk memberikan stimulus khusus kepada industri di Jawa Barat guna menghadapi kebijakan Presiden AS, Donald Trump, terkait tingginya bea masuk.
“Kami sudah menyiapkan sejumlah stimulus yang akan kami rancang. Saya sangat yakin bahwa industri padat karya akan tetap bertahan di Jawa Barat,” ujar Dedi.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat optimistis bahwa industri padat karya mampu bertahan di tengah dinamika global dan dampak dari kebijakan Trump.
Dedi menegaskan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan stimulus ekonomi untuk memperkuat daya tahan industri tersebut. Langkah ini mencakup percepatan regulasi perizinan serta penyusunan berbagai stimulus ekonomi lainnya. Selain itu, Pemprov Jabar juga berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar perlindungan terhadap industri semakin optimal.
Meskipun belum merinci bentuk stimulus yang dimaksud, Dedi memastikan bahwa tim ekonomi Pemprov Jabar sedang memfinalisasi skema bantuan tersebut.
“Stimulus sudah disiapkan, namun belum bisa saya ungkapkan saat ini,” katanya.
Sementara itu, data menunjukkan bahwa pasar utama ekspor nonmigas Jawa Barat masih didominasi oleh Amerika Serikat dengan nilai ekspor mencapai USD 503,60 juta. Disusul oleh Thailand dan Filipina. Ekspor ke Thailand tumbuh sebesar 30,19 persen, ke Filipina naik 12,54 persen, dan ke Vietnam meningkat 20,40 persen.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, Darwis Sitorus, melaporkan bahwa nilai ekspor Jawa Barat pada Februari 2025 mengalami kenaikan sebesar 5,98 persen dibanding Januari 2025, yakni dari USD 3,02 miliar menjadi USD 3,20 miliar. Peningkatan ini didorong oleh ekspor nonmigas yang naik 5,96 persen dan menyumbang 99,40 persen dari total ekspor.
Ekspor migas juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,94 persen dibanding bulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan Februari 2024, ekspor Jawa Barat secara keseluruhan meningkat 6,64 persen, dengan sektor nonmigas tumbuh 6,70 persen, meskipun migas mengalami penurunan sebesar 1,64 persen.
“Golongan barang utama penyumbang ekspor terbesar adalah kendaraan dan bagiannya, serta mesin dan perlengkapan elektrik,” jelas Darwis.
Dia menambahkan bahwa perhiasan dan permata mengalami lonjakan signifikan sebesar 75,25 persen dibanding bulan sebelumnya.
Sumber: https://www.ayobandung.com/bandung-raya/7914920369/ekspor-jabar-ke-as-tembus-usd-503-juta-dedi-mulyadi-bakal-beri-stimulus-hadapi-trump