Selamat datang di Www.BreakingnewsJabar.Com
Menyajikan Berita Terkini
Close Menu
www.breakingnewsjabar.com
  • Beranda
  • Info Jabar
  • Nasional
  • Kriminal
    • Narkoba
    • Curas
    • Ranmor
  • Ekonomi dan bisnis
    • Nasional
    • Internasional
  • Pilkada
    • Jawa Barat
    • Nasional
  • Teknologi
  • Laporan Masyarakat
    • Fasilitas Umum
    • Kriminal
    • Lalu lintas
    • Layanan Masyarakat
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • ITB dan Pemdaprov Jabar Bersinergi Bangun Desa Berbasis Ekologi dan Budaya
  • Polda NTT Kerahkan 878 Personel untuk Berantas Premanisme: Tindakan Tegas Tanpa Ampun
  • WNA Brazil Ditangkap di Mentawai Usai Selundupkan Ganja dalam Box Kurma
  • Prabowo dan Albanese Sepakat Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Australia
  • MK Gelar Sidang Perdana Gugatan PSU Tasikmalaya, KPU Ditantang Dua Paslon
  • Duta Baca Bandung 2025: Membangun Generasi Literasi di Era Digital
  • Kapolri Dorong Koordinasi Lintas Sektor untuk Atasi Fenomena Premanisme
  • Jabar Masuk Tiga Besar Provinsi Terbaik dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
www.breakingnewsjabar.com
  • Beranda
  • Info Jabar
  • Nasional
  • Kriminal
    • Narkoba
    • Curas
    • Ranmor
  • Ekonomi dan bisnis
    • Nasional
    • Internasional
  • Pilkada
    • Jawa Barat
    • Nasional
  • Teknologi
  • Laporan Masyarakat
    • Fasilitas Umum
    • Kriminal
    • Lalu lintas
    • Layanan Masyarakat
www.breakingnewsjabar.com
You are at:Home»Info jabar»Gubernur Jabar Tegas: Sekolah Bukan Tempat Rumpi Para Ibu-Ibu
Info jabar

Gubernur Jabar Tegas: Sekolah Bukan Tempat Rumpi Para Ibu-Ibu

Denden darmawanBy Denden darmawan16 Maret 2025Tidak ada komentar3 Mins Read
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Breakingnewsjabar.com – BANDUNG |Dedi melanjutkan, kebiasaan ibu-ibu yang berkumpul di sekolah tidak hanya mengganggu proses belajar-mengajar, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah sosial.

“Kalau sudah ngumpul, pasti ada aja yang pamer ini itu. Ada yang pakai baju bagus, tas mahal, atau sepatu branded. Yang lain lihat, bisa jadi iri. Akhirnya, pulang-pulang suaminya disuruh cari uang lebih. Kalau gak bisa, pinjam sana-sini. Ini kan bahaya,” tegas Dedi.

Menurutnya, hal tersebut dapat memicu ketegangan dalam rumah tangga. Banyak keluarga yang akhirnya terjebak dalam gaya hidup konsumtif hanya untuk mengejar gengsi di lingkungan sekolah.

“Suami yang tadinya cukup-cukup saja, tiba-tiba dipaksa kerja lebih keras karena istri merasa harus ikut-ikutan tren para ibu-ibu lain. Ini bukan cuma soal ekonomi, tapi juga mentalitas kita sebagai masyarakat,” tambahnya.

Untuk mengatasi masalah ini, Dedi menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendukung proses pendidikan anak tanpa harus terlibat secara berlebihan di lingkungan sekolah.

“Orang tua itu harus percaya sama guru. Urusan sekolah itu ranahnya guru, biarkan mereka bekerja dengan tenang tanpa gangguan dari luar. Jangan sampai sekolah jadi tempat arisan atau rumpi,” ucapnya.

Selain itu, Dedi juga meminta kepada kepala sekolah dan pengelola sekolah untuk lebih tegas dalam mengatur kebijakan kunjungan orang tua. Salah satunya dengan memasang pagar tinggi dan mengunci gerbang selama jam belajar berlangsung.

“Kalau perlu, pasang aturan tegas. Jam belajar ya jam belajar, jangan ada yang boleh masuk kecuali ada urusan penting. Motor pun jangan dibiarkan parkir sembarangan di depan sekolah, bikin macet dan mengganggu aktivitas siswa,” katanya.

Pernyataan Dedi Mulyadi ini menuai beragam respons dari masyarakat. Sebagian orang tua setuju dengan kebijakan ini, karena merasa bahwa kebiasaan berkumpul di sekolah memang sering kali mengganggu kenyamanan.

“Saya setuju kalau ada aturan tegas. Kadang-kadang emang suka ada ibu-ibu yang ngerumpi terlalu lama di sekolah, padahal anak-anak lagi belajar. Apalagi kalau sampai ada yang pamer barang-barang mahal, malah bikin risih,” ujar salah satu wali murid, Ibu Siti (38).

Namun, ada juga yang merasa keberatan dengan larangan ini. Menurut mereka, berkumpul di sekolah adalah cara untuk menjalin silaturahmi antar orang tua siswa.

“Kadang kami ngumpul bukan cuma untuk ngobrol biasa, tapi juga untuk diskusi tentang perkembangan anak di sekolah. Kalau langsung dilarang, rasanya kurang tepat,” kata Ibu Ani (42), salah satu wali murid lainnya.

Harapan Dedi untuk Pendidikan di Jawa Barat

Dedi Mulyadi berharap, dengan adanya kebijakan ini, proses belajar-mengajar di sekolah dapat berjalan lebih optimal. Selain itu, ia juga ingin mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan waktu dan energi.

“Kita harus fokus pada hal-hal yang lebih produktif. Kalau mau bantu sekolah, bisa lewat komite sekolah atau kegiatan formal lainnya. Jangan sampai sekolah jadi tempat untuk hal-hal yang tidak relevan dengan pendidikan,” tutup Dedi.

Dengan adanya larangan ini, Dedi berharap sekolah-sekolah di Jawa Barat dapat menjadi lingkungan yang kondusif bagi siswa untuk belajar dan berkembang tanpa gangguan dari luar.

Sumber: https://bengkulu.tribunnews.com/2025/03/16/gubernur-jawa-barat-dedi-mulyadi-larang-ibu-ibu-ngumpul-dan-ngerumpi-di-sekolah-pasang-pagar-tinggi?page=2

Post Views: 31
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Previous ArticleCalon Bupati Tasikmalaya Serahkan Bantuan Korban Banjir, Janji Perjuangkan Solusi Jangka Panjang
Next Article Penertiban 100 Bangunan Liar di Kali Sepak Gabus: Upaya Normalisasi untuk Cegah Banjir di Bekasi
Denden darmawan

Related Posts

ITB dan Pemdaprov Jabar Bersinergi Bangun Desa Berbasis Ekologi dan Budaya

16 Mei 2025

MK Gelar Sidang Perdana Gugatan PSU Tasikmalaya, KPU Ditantang Dua Paslon

16 Mei 2025

Duta Baca Bandung 2025: Membangun Generasi Literasi di Era Digital

15 Mei 2025
Leave A Reply Cancel Reply

Advetorial

7 Lowongan Kerja Dibuka hingga 4 Februari 2025, Penempatan Seluruh Indonesia, Ini Perusahaannya!

24 Januari 2025
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
Don't Miss

ITB dan Pemdaprov Jabar Bersinergi Bangun Desa Berbasis Ekologi dan Budaya

Polda NTT Kerahkan 878 Personel untuk Berantas Premanisme: Tindakan Tegas Tanpa Ampun

WNA Brazil Ditangkap di Mentawai Usai Selundupkan Ganja dalam Box Kurma

Prabowo dan Albanese Sepakat Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Australia

About
About

Your source for the lifestyle news. This demo is crafted specifically to exhibit the use of the theme as a lifestyle site. Visit our main page for more demos.

We're social, connect with us:

Facebook X (Twitter) Pinterest LinkedIn VKontakte
From Flickr
Ascend
terns
casual
riders on the storm
chairman
mood
monument
liquid cancer
blue
basement
ditch
stars
About
About

Your source for the lifestyle news. This demo is crafted specifically to exhibit the use of the theme as a lifestyle site. Visit our main page for more demos.

We're social, connect with us:

Facebook X (Twitter) Instagram LinkedIn VKontakte
Popular Posts

ITB dan Pemdaprov Jabar Bersinergi Bangun Desa Berbasis Ekologi dan Budaya

16 Mei 2025

Polda NTT Kerahkan 878 Personel untuk Berantas Premanisme: Tindakan Tegas Tanpa Ampun

16 Mei 2025

WNA Brazil Ditangkap di Mentawai Usai Selundupkan Ganja dalam Box Kurma

16 Mei 2025
Copyright © 2025 BreakingnewsJabar.com
  • Beranda
  • Susunan Redaksi

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.