Breakingnewsjabar.com – KABUPATEN TASIKMALAYA | Insiden keracunan massal terjadi di SMA Peradaban, Desa Cintabodas, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya. Sebanyak 19 orang, termasuk siswa dan guru, dilarikan ke Puskesmas Culamega setelah mengonsumsi cilok yang dimasak secara mandiri di asrama sekolah. Mereka mengalami gejala seperti mual, pusing, hingga demam tinggi. Kejadian ini bermula pada Minggu malam, 25 Mei 2025, saat cilok tersebut dibuat bersama oleh para siswa dan guru, kemudian disantap keesokan paginya, Senin (26/5/2025). Namun, tak lama setelah menyantapnya, mereka mulai menunjukkan tanda-tanda keracunan.
Menurut Kapolsek Bantarkalong, AKP Mugiono, awalnya hanya tiga orang yang datang ke puskesmas. Namun, jumlah korban terus bertambah hingga mencapai 19 orang, termasuk seorang guru. Hingga Selasa (27/5/2025) siang, 13 korban masih dirawat intensif di puskesmas, sementara enam orang lainnya telah diperbolehkan pulang setelah kondisi mereka membaik. Penyebab pasti keracunan masih dalam penyelidikan. Sampel makanan telah dikirim ke laboratorium untuk dianalisis lebih lanjut, sementara tim medis dan kepolisian terus mengumpulkan keterangan dari pihak sekolah dan para korban.
Data dari sekolah menunjukkan bahwa sekitar 34 orang ikut menyantap cilok pada malam kejadian, sehingga ada kemungkinan jumlah korban bertambah. “Penanganan masih berlangsung, dan kami terus memantau kondisi siswa lainnya, baik yang dirawat maupun yang masih berada di asrama,” kata AKP Mugiono. Ia juga menekankan bahwa insiden ini menjadi peringatan penting tentang pentingnya keamanan makanan di lingkungan sekolah, terutama jika disiapkan secara mandiri di asrama.
Sumber: kabarsingaparna.pikiran-rakyat.com