breakingnewsjabar.com – KABUPATEN TASIKMALAYA | Seorang pemuda berinisial SA (22), warga Desa Cipanas, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, nyaris menjadi sasaran amuk massa setelah kepergok mencuri 12 buah kelapa milik Sakimun. Pelaku yang tertangkap basah oleh warga kemudian dibawa ke Kantor Desa Cipanas untuk diinterogasi oleh aparat desa dan kepolisian.
“Benar ada informasi masuk kepada kami mengenai dugaan pencurian buah kelapa. Terduga pelaku tertangkap tangan,” ungkap Kapolsek Cipatujah, AKP Supian, pada Senin pagi (19/5/2025).
Ratusan warga yang geram dengan aksi pencurian tersebut mendatangi Kantor Desa Cipanas dengan niat untuk menghakimi pelaku. Namun, upaya massa berhasil dicegah oleh aparat desa dan anggota Polsek Cipatujah yang sigap mengamankan situasi.
“Anggota Polsek Cipatujah langsung turun ke lokasi untuk mengendalikan situasi. Alhamdulillah, semua aman. Terduga pelaku berhasil dievakuasi ke Polsek untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata AKP Supian.
SA mengaku bahwa ia diajak oleh seorang temannya untuk mencuri kelapa tersebut. Namun, warga tidak mempercayai pengakuan pelaku dan tetap menuntut pertanggungjawaban atas perbuatannya.
AKP Supian menjelaskan bahwa peristiwa ini terjadi saat SA tertangkap basah mengambil 12 buah kelapa dari pohon milik Sakimun. “Pohon kelapa tersebut milik Sakimun, dan atas kejadian ini, warga membawa terduga pelaku ke kantor Desa Cipanas. Kami langsung turun tangan untuk mengamankan situasi,” tambahnya.
Hingga Senin pagi (19/5/2025), pelaku masih berada di Polsek Cipatujah untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Meskipun barang yang dicuri nilainya tidak terlalu besar, kepolisian tetap serius menangani kasus ini. Saat ini, polisi sedang mendalami kemungkinan keterlibatan pelaku lain dalam aksi pencurian tersebut.
“Persoalan islah atau tidak, nanti akan diputuskan berdasarkan permintaan masyarakat. Karena pelaku hanya mencuri buah kelapa saja,” kata AKP Supian.
Sementara itu, video insiden massa yang mencoba menghakimi pelaku telah viral di media sosial, memicu berbagai reaksi dari warganet. Kejadian ini menjadi perhatian karena menunjukkan betapa marahnya masyarakat terhadap tindakan kriminal, meskipun nilainya relatif kecil.
Sumber: kabarsingaparna.pikiran-rakyat.com

