Breakingnewsjabar.com – KOTA BANDUNG | Kepala Satpol PP Provinsi Jawa Barat, Ade Afriandi , menyatakan bahwa proses pembongkaran wahana wisata Hybisc Fantasy di Puncak, Bogor , terus berjalan sesuai rencana. Hingga Senin (17/3/2025), sudah dua wahana yang rampung dibongkar, sementara 11 wahana lainnya masih dalam proses.
Wahana yang sudah 100 persen selesai dibongkar adalah Mini Corasel dan Airplane . Sementara itu, beberapa wahana lainnya seperti Octopus , Ontang-Anting , Rainbow Slide , dan bangunan musala sudah mencapai lebih dari 90 persen pembongkaran.
Namun, ada beberapa wahana yang pembongkarannya masih di bawah 50 persen , termasuk Corasel Kuda , Palu Pendulum , Fliying Tower , Bianglala , Kora-kora , Mega Disco , dan Turbo Drop .
“Realisasi pembongkaran bangunan dari tanggal 5 sampai 17 Maret menunjukkan total bangunan atau wahana permainan yang sudah dibongkar sebanyak 49 unit dari 50 unit atau 98 persen . Sisa wahana masih dalam proses pembongkaran sebanyak 10 unit , serta bangunan gedung utama Hybisc karena masih terdapat aset perusahaan yang disimpan di dalam bangunan tersebut,” ujar Ade Afriandi, Selasa (18/3).
Meski proses pembongkaran secara umum berjalan lancar, Ade Afriandi mengungkapkan ada beberapa tantangan yang dihadapi. Salah satunya adalah upaya dari pihak Hybisc Fantasy yang meminta penundaan pembongkaran. Selain itu, pihak pengelola kebun teh Gunung Mas juga menganggap lahan mereka rusak akibat mobilisasi alat berat sehingga meminta ganti rugi.
Untuk mengantisipasi potensi kecelakaan akibat ceceran tanah ke jalan raya, pihak Satpol PP bekerja sama dengan Damkar Kabupaten Bogor melakukan pembersihan jalan menggunakan alat sekop dan penyemprotan air.
“Material bongkaran yang dibuang ke area disposal baru pada hari Senin (17/3) sebanyak 28 kali , namun proses ini sempat terhambat karena penyiapan lokasi baru disposal,” tambah Ade.
Progres Pembongkaran Bianglala
Salah satu wahana besar, Bianglala , mulai dibongkar oleh pihak perusahaan menggunakan crane besar . Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses pembongkaran keseluruhan.
“Pembongkaran bianglala oleh pihak perusahaan mulai dilakukan dengan menggunakan crane besar sehingga progres pembongkaran diharapkan bisa lebih cepat,” ujar Ade.
Alasan Pembongkaran Hybisc Fantasy
Pembongkaran Hybisc Fantasy dilakukan setelah ditemukan pelanggaran serius terkait izin pembangunan dan dampak lingkungan. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi , sebelumnya telah menyegel lokasi wisata ini karena dinilai merusak ekosistem hutan lindung di kawasan Puncak.
Dedi Mulyadi sendiri sempat meneteskan air mata saat melihat kerusakan lingkungan yang ditimbulkan akibat pembangunan tempat wisata tersebut. Ia menegaskan bahwa pembongkaran ini dilakukan untuk menjaga kelestarian alam Puncak sebagai salah satu daerah resapan air penting di Indonesia.
Pembongkaran wahana Hybisc Fantasy menjadi langkah konkret untuk memulihkan kondisi lingkungan di Puncak. Kawasan ini sebelumnya merupakan area hijau yang kini berubah menjadi lahan terbangun akibat eksploitasi komersial tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk mengatur ulang tata ruang kawasan Puncak agar lebih ramah lingkungan dan tidak lagi menimbulkan kerusakan ekosistem.
“Kami akan terus memastikan bahwa proses pembongkaran ini berjalan sesuai rencana. Kelestarian alam Puncak harus diprioritaskan demi keberlangsungan hidup masyarakat, baik di Jawa Barat maupun Jakarta,” tutup Ade Afriandi.
Pencemaran dan kerusakan lingkungan di Puncak Bogor telah menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat, termasuk banjir berulang yang kerap melanda wilayah Jabodetabek. Melalui pembongkaran Hybisc Fantasy, diharapkan kawasan ini dapat dipulihkan dan dikembalikan ke fungsi alaminya sebagai daerah resapan air.
Sumber: Humas Jabar