Breakingnewsjabar.com – JAKARTA | Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) telah melakukan survei terkait potensi pergerakan masyarakat selama periode Lebaran 2025 . Hasil survei yang dilakukan bekerja sama dengan Litbang Kompas menyebutkan bahwa jumlah pemudik diprediksi mencapai 146,48 juta jiwa , atau setara dengan 52 persen dari total penduduk Indonesia .
Menteri Perhubungan , Dudy Purwagandhi , menyatakan hasil survei ini telah dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto dan diinformasikan pula kepada berbagai stakeholder , termasuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) , Kementerian/Lembaga , Pemerintah Daerah , Kepolisian RI , BUMN , hingga pihak swasta.
“Menyikapi munculnya angka tersebut, kami telah melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari menteri-menteri, kepala daerah, pimpinan BUMN, hingga pihak swasta. Langkah ini kami lakukan jauh-jauh hari guna memastikan masyarakat dapat melakukan perjalanan mudik dan balik Lebaran dengan selamat, nyaman, dan lancar,” ujar Menhub Dudy saat memimpin Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2025 , di Kantor Pusat Kemenhub, Jakarta, Jumat (14/3).
Strategi Antisipasi Lonjakan Pemudik
Menhub Dudy menambahkan, pemerintah akan memberlakukan kebijakan efektif untuk mengantisipasi lonjakan pemudik yang berpotensi besar menyebabkan kepadatan di sejumlah simpul transportasi dan ruas jalan, baik tol maupun arteri. Beberapa langkah strategis yang akan diterapkan antara lain:
- Work from Anywhere (WFA): Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi volume pergerakan masyarakat pada hari-hari puncak arus mudik dan balik.
- Penyelenggaraan Mudik Gratis: Program ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor, yang kerap menjadi penyebab kemacetan.
- Rekayasa Lalu Lintas: Pengaturan lalu lintas, seperti contraflow dan one-way system , akan diberlakukan di titik-titik rawan kemacetan.
- Pengawasan Ketat di Simpul Transportasi: Pemantauan 24 jam di terminal, stasiun, bandara, dan pelabuhan untuk memastikan kelancaran operasional.
Puncak Arus Mudik dan Balik
Hasil survei menunjukkan bahwa puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 (28 Maret 2025) dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat mencapai 12,1 juta orang (dengan penerapan kebijakan WFA). Sementara itu, puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5 (6 April 2025) dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat mencapai 31,49 juta orang .
Sebaran Daerah Asal dan Tujuan
Terkait angka sebaran, daerah asal perjalanan terbanyak adalah:
- Jawa Barat: 30,9 juta orang (21,1%)
- Jawa Timur: 26,4 juta orang (18%)
- Jawa Tengah: 23,3 juta orang (15,9%)
- Banten: 7,9 juta orang (5,4%)
- DKI Jakarta: 6,7 juta orang (4,6%)
Adapun daerah tujuan perjalanan terbanyak adalah:
- Jawa Tengah: 36,6 juta orang (25%)
- Jawa Timur: 27,4 juta orang (18,7%)
- Jawa Barat: 22,1 juta orang (15,1%)
- Yogyakarta: 9,4 juta orang (6,4%)
- Sumatera Utara: 6,2 juta orang (4,2%)
Moda Transportasi Favorit
Survei juga mengungkap lima moda transportasi utama yang menjadi pilihan masyarakat selama libur Lebaran:
- Mobil Pribadi: 33,69 juta (23%)
- Bus: 24,76 juta (16,9%)
- Kereta Api Antar Kota: 23,58 juta (16,1%)
- Pesawat: 19,77 juta (13,5%)
- Sepeda Motor: 12,74 juta (8,7%)
Hari Keberangkatan Terpadat:
- Mobil pribadi terbanyak pada H-3 (3,47 juta) .
- Sepeda motor terbanyak pada H-3 (1,08 juta) .
Hari Kepulangan Terpadat:
- Mobil pribadi terbanyak pada H+5 (6,97 juta) .
- Sepeda motor terbanyak pada H+5 (2,3 juta) .
Potensi Kepadatan:
- Tol Trans Jawa: Diprediksi mencapai 7,95 juta mobil pribadi .
- Jalan Arteri/Alternatif: Diprediksi mencapai 4,41 juta sepeda motor .
Simpul Transportasi Terpadat
Beberapa simpul transportasi diperkirakan menjadi lokasi terpadat selama periode Lebaran:
- Terminal Asal Terpadat: Purabaya Surabaya (1,08 juta orang).
- Terminal Tujuan Terpadat: Giwangan Yogyakarta (609,45 ribu orang).
- Stasiun Asal Terpadat: Pasar Senen Jakarta (4,08 juta orang).
- Stasiun Tujuan Terpadat: Yogyakarta Tugu (2,02 juta orang).
- Bandara Asal Terpadat: Sultan Hasanuddin Makassar (1,60 juta orang).
- Bandara Tujuan Terpadat: Juanda Surabaya (3,24 juta orang).
- Pelabuhan Asal Terpadat: Tanjung Perak Surabaya (292,81 ribu orang).
- Pelabuhan Tujuan Terpadat: Tanjung Perak Surabaya (766,38 ribu orang).
Komitmennya Kemenhub
“Kami berkomitmen untuk memastikan penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun ini berlangsung dengan aman dan terkendali. Kami juga akan mengoptimalkan Pusat Informasi Transportasi yang beroperasi 24 jam setiap hari untuk memantau pergerakan di semua moda transportasi,” pungkas Menhub Dudy .
Turut hadir dalam pertemuan ini, Wakil Menteri Perhubungan Suntana , seluruh Pejabat Tinggi Madya di Lingkungan Kemenhub , Kepala BMKG Dwikorita Karnawati , Kepala Basarnas Mohammad Syafii , pimpinan BUMN sektor transportasi , Direktur Utama Mitra Kerja Kemenhub , serta Ketua Umum Asosiasi Transportasi .
Sumber: Kementrian Perhubungan RI