Breakingnewsjabar.com – KOTA BANDUNG | Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa kecamatan, Babinsa (Bintara Pembina Desa), dan Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) merupakan garda terdepan dalam menjaga Kota Bandung tetap tertib, aman, dan kondusif. Sinergitas ketiga pilar ini menjadi kunci keberhasilan berbagai program pembangunan di Kota Bandung.
“Tantangan dalam membangun Kota Bandung tidaklah mudah. Mulai dari urusan ketertiban umum, penanganan sampah, pemulihan ekonomi, hingga membangun ketahanan sosial di tengah dinamika masyarakat,” ujarnya saat menghadiri acara Silaturahmi Bersama Tiga Pilar Kewilayahan di Pendopo Kota Bandung, Rabu (26/3/2025).
Menurutnya, sinergi yang solid dan komunikasi yang efektif antara pemerintah, TNI, dan Polri di tingkat kewilayahan sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan tersebut.
“Di masa pandemi, kita bahu-membahu menegakkan protokol kesehatan dan mendistribusikan bantuan sosial. Saat ini, dalam upaya pemulihan ekonomi, kita juga bekerja keras memastikan UMKM bangkit, ketahanan pangan terjaga, dan kesejahteraan masyarakat tetap menjadi prioritas,” tambahnya.
Farhan menyoroti beberapa program prioritas Kota Bandung yang membutuhkan dukungan penuh dari tiga pilar:
- Penanganan Sampah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kota Bandung masih menghadapi tantangan serius terkait sampah. Berbagai upaya telah dilakukan, seperti penurunan ritase sampah dan pengembangan sistem pengolahan sampah.
“Peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas sangat penting dalam mendampingi masyarakat agar lebih disiplin memilah sampah sejak dari rumah tangga,” tegasnya. - Peningkatan Ketahanan Sosial dan Keamanan Wilayah
Tiga pilar harus memastikan Kota Bandung tetap menjadi kota yang aman, nyaman, dan ramah bagi semua. Kolaborasi dengan tokoh masyarakat dan pemuda juga diperlukan untuk mencegah potensi konflik dan kenakalan remaja. - Pemulihan Ekonomi dan Dukungan UMKM melalui Program Makan Bergizi Gratis
Program ini harus dikawal bersama agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Selain itu, pengembangan ekonomi kreatif, termasuk sektor teknologi dan game lokal, harus terus didorong agar Bandung tetap menjadi kota inovasi. - Penguatan Partisipasi Masyarakat dan Inovasi Layanan Publik
Pelayanan publik di tingkat kelurahan terus ditingkatkan, baik dalam hal kemudahan akses maupun transparansi. Teknologi harus dimanfaatkan secara optimal untuk mempermudah urusan masyarakat.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Bandung, Asep Saeful Gufron, menekankan bahwa kecamatan dibentuk untuk meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat.
“Camat, sesuai dengan kewenangannya, harus mampu mengoptimalkan pelaksanaan tugas dengan tetap menjaga sinergitas bersama unsur kepolisian, TNI, dan instansi vertikal lainnya di wilayah. Selain itu, mereka juga harus memelihara harmonisasi hubungan dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat,” jelas Asep.
“Selain peran dalam penyelenggaraan urusan umum, camat juga diharapkan dapat bersinergi untuk turut menangani permasalahan kota, seperti memastikan ketentraman dan ketertiban di lingkungan pada masa Idul Fitri, penanganan permasalahan sampah, serta gangguan keamanan dan ketertiban,” imbuhnya.
Sumber: HumasKotaBandung