Selamat datang di Www.BreakingnewsJabar.Com
Menyajikan Berita Terkini
Close Menu
www.breakingnewsjabar.com
  • Beranda
  • Info Jabar
  • Nasional
  • Kriminal
    • Narkoba
    • Curas
    • Ranmor
  • Ekonomi dan bisnis
    • Nasional
    • Internasional
  • Pilkada
    • Jawa Barat
    • Nasional
  • Teknologi
  • Laporan Masyarakat
    • Fasilitas Umum
    • Kriminal
    • Lalu lintas
    • Layanan Masyarakat
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • PMI Kabupaten Bogor Siapkan Layanan Donor Darah Gratis di Kabogorfest 2025
  • Peran Strategis Perempuan dalam Pencegahan Narkoba: BNN Gandeng KOWANI
  • Cibinong Menuju Zero Stunting: Posyandu Tulip Jadi Andalan
  • 15 Inovasi Pemkot Bandung Siap Bersaing di KIPP 2025
  • Polsek Plered Sukses Dorong Masyarakat Manfaatkan Lahan Pekarangan untuk Ketahanan Pangan
  • Presiden Prabowo Resmikan Kampus Bhinneka Tunggal Ika Unhan, Para Kadet Apresiasi Fasilitas Modern
  • Peluncuran MV3-EV “PANDU”: Langkah Maju Industri Pertahanan Nasional
  • Apa Itu SIPP BPJS Ketenagakerjaan? Panduan Lengkap untuk Pengusaha
www.breakingnewsjabar.com
  • Beranda
  • Info Jabar
  • Nasional
  • Kriminal
    • Narkoba
    • Curas
    • Ranmor
  • Ekonomi dan bisnis
    • Nasional
    • Internasional
  • Pilkada
    • Jawa Barat
    • Nasional
  • Teknologi
  • Laporan Masyarakat
    • Fasilitas Umum
    • Kriminal
    • Lalu lintas
    • Layanan Masyarakat
www.breakingnewsjabar.com
You are at:Home»Info jabar»Singaparna Dinilai Kumuh dan Semerawut: Warga Minta Perbaikan Infrastruktur Segera Dilakukan
Info jabar

Singaparna Dinilai Kumuh dan Semerawut: Warga Minta Perbaikan Infrastruktur Segera Dilakukan

Denden darmawanBy Denden darmawan27 Mei 2025Tidak ada komentar3 Mins Read
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Breakingnewsjabar.com – SINGAPARNA, TASIKMALAYA | sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya, menjadi sorotan tajam karena kondisinya yang dinilai kumuh dan semerawut. Penataan infrastruktur di kawasan ini dianggap tidak memadai dan jauh dari standar ideal untuk sebuah ibu kota kabupaten. Keluhan masyarakat terfokus pada minimnya fasilitas dasar seperti trotoar, buruknya pengelolaan pedagang kaki lima (PKL), serta stagnasi pembangunan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Wawan (39), warga Leuwisari yang sering beraktivitas di Singaparna, mengeluhkan kondisi trotoar yang rusak, sempit, bahkan beralih fungsi menjadi lahan parkir dan tempat berdagang. “Trotoar hampir tidak ada. Kalaupun ada, dipenuhi motor dan pedagang. Kami terpaksa berjalan di jalan raya, bersaing dengan kendaraan,” ujarnya.

Kritik serupa juga disampaikan Neni (34), warga Kecamatan Singaparna, yang menyayangkan lambannya respons pemerintah dalam menata pusat kota. Menurutnya, penataan trotoar, zona PKL, serta estetika kota seharusnya menjadi prioritas utama. “Ini menyangkut keselamatan dan kenyamanan warga. Singaparna adalah wajah kabupaten, harus ditata serius, bukan hanya jadi wacana,” tegasnya.

Meskipun revitalisasi Alun-Alun Singaparna pernah dilakukan, masyarakat menilai penataan kawasan sekitarnya masih setengah hati. Dalam dua dekade terakhir, tak banyak perubahan signifikan dalam tata ruang dan infrastruktur kota. Ketua Lembaga Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LBH NU) Kabupaten Tasikmalaya, Asep Abdul Rofik, turut mengkritik keras stagnasi pembangunan di Singaparna. Ia menyoroti kegagalan pemerintah daerah dalam menghadirkan transformasi yang berpihak pada rakyat. “Revisi RTRW dan RDTR dilakukan dari masa Bupati Tatang Farhanul Hakim hingga Bupati Ade Sugianto, tapi tidak menunjukkan arah pembangunan yang jelas. Bahkan, beberapa revisi cenderung menguntungkan kelompok tertentu,” kata Asep, Senin (26/5/2025). Ia juga menyoroti kemudahan perizinan minimarket dekat pasar tradisional serta izin tambang galian C yang rawan penyalahgunaan. Selain itu, gagalnya relokasi Pasar Tradisional Singaparna yang telah direncanakan sejak 2013 semakin memperparah kemacetan dan mempersempit ruang pejalan kaki.

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tasikmalaya, H. Gumilar Akhmad Purbawisesa, mendesak pemerintah daerah untuk segera melakukan penataan menyeluruh. Menurutnya, relokasi Pasar dan Terminal Singaparna adalah langkah awal untuk memperbaiki wajah kota. “Ini sudah direncanakan sejak lama, tapi belum ada realisasi. Padahal dua fasilitas ini menjadi sumber utama kesemrawutan,” ucapnya.

Gumilar juga menyoroti kondisi jalan yang sempit dan minim alternatif memadai. Hanya Jalan Pemda yang dinilai representatif, sementara jalur lain seperti Jalan Bojongkoneng sering memicu kemacetan. “Penataan ini mendesak, apalagi menjelang selesainya pembangunan Jalan Tol Getaci. Exit tol di Kabupaten Tasikmalaya bisa menjadi peluang sekaligus tantangan,” katanya. Ia menekankan pentingnya perencanaan berbasis Detail Engineering Design (DED) agar pembangunan kota lebih terarah. Gumilar juga menyoroti keterbatasan fasilitas lalu lintas, seperti ketiadaan lampu merah di titik strategis, yang membuat Singaparna tertinggal dibanding daerah lain di Jawa Barat. “Kita satu-satunya kabupaten di Jabar yang tak punya lampu merah. Meski jalan dikelola provinsi, Dishub harus proaktif memperjuangkan fasilitas dasar,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, dan Lingkungan Hidup (DPUTRLH) Kabupaten Tasikmalaya, H. Yafit, mengakui bahwa hingga tahun 2025, kawasan pusat kota Kabupaten Tasikmalaya di Singaparna belum masuk dalam rencana penataan secara menyeluruh. Menurutnya, pihaknya belum menerima program besar terkait penataan kawasan pusat kota. “Sampai saat ini, belum ada perencanaan besar seperti pelebaran jalan ataupun pembangunan trotoar untuk pusat kota di tahun 2025,” ujarnya. Meskipun demikian, ia memastikan bahwa pemerintah daerah tetap melaksanakan perbaikan rutin setiap tahun, yang telah direncanakan sebagai agenda tahunan dinasnya.

Sumber: kabarsingaparna.pikiran-rakyat.com

Post Views: 12
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Previous ArticleCatat Syaratnya! Pekerja Bergaji di Bawah Rp3,5 Juta Bisa Dapat BSU Rp150 Ribu/Bulan
Next Article Indonesia Turut Serta dalam Latihan Maritim LIMA 2025 di Selat Malaka
Denden darmawan

Related Posts

PMI Kabupaten Bogor Siapkan Layanan Donor Darah Gratis di Kabogorfest 2025

12 Juni 2025

Cibinong Menuju Zero Stunting: Posyandu Tulip Jadi Andalan

12 Juni 2025

15 Inovasi Pemkot Bandung Siap Bersaing di KIPP 2025

12 Juni 2025
Leave A Reply Cancel Reply

Advetorial

7 Lowongan Kerja Dibuka hingga 4 Februari 2025, Penempatan Seluruh Indonesia, Ini Perusahaannya!

24 Januari 2025
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
Don't Miss

PMI Kabupaten Bogor Siapkan Layanan Donor Darah Gratis di Kabogorfest 2025

Peran Strategis Perempuan dalam Pencegahan Narkoba: BNN Gandeng KOWANI

Cibinong Menuju Zero Stunting: Posyandu Tulip Jadi Andalan

15 Inovasi Pemkot Bandung Siap Bersaing di KIPP 2025

About
About

Your source for the lifestyle news. This demo is crafted specifically to exhibit the use of the theme as a lifestyle site. Visit our main page for more demos.

We're social, connect with us:

Facebook X (Twitter) Pinterest LinkedIn VKontakte
From Flickr
Ascend
terns
casual
riders on the storm
chairman
mood
monument
liquid cancer
blue
basement
ditch
stars
About
About

Your source for the lifestyle news. This demo is crafted specifically to exhibit the use of the theme as a lifestyle site. Visit our main page for more demos.

We're social, connect with us:

Facebook X (Twitter) Instagram LinkedIn VKontakte
Popular Posts

PMI Kabupaten Bogor Siapkan Layanan Donor Darah Gratis di Kabogorfest 2025

12 Juni 2025

Peran Strategis Perempuan dalam Pencegahan Narkoba: BNN Gandeng KOWANI

12 Juni 2025

Cibinong Menuju Zero Stunting: Posyandu Tulip Jadi Andalan

12 Juni 2025
Copyright © 2025 BreakingnewsJabar.com
  • Beranda
  • Susunan Redaksi

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.