Breakingnewsjabar.com – KOTA BANDUNG | Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan Pemkot Liuzhou, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), terus memperkuat kerja sama di berbagai bidang, termasuk pariwisata, teknologi, dan pendidikan. Hal ini sejalan dengan peringatan dua dekade kerja sama kedua kota sebagai sister city.
“Dua dekade kebersamaan antara Kota Bandung dan Kota Liuzhou merupakan bukti nyata dari hubungan yang erat, saling menghargai, serta penuh semangat kolaborasi,” ujar Wali Kota Bandung Muhammad Farhan pada pertemuan virtual, Senin (21/4/2025).
Pertemuan tersebut digelar dalam rangka memperingati 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) dan 20 tahun kerja sama Sister City antara Kota Bandung dengan Kota Liuzhou.
Farhan berharap persahabatan ini terus berkembang, membawa manfaat lebih besar bagi masyarakat kedua kota, serta menjadi inspirasi bagi hubungan antarkota lainnya di dunia.
Ia menjelaskan bahwa Kota Bandung dikenal sebagai kota pendidikan dengan lebih dari 50 perguruan tinggi, termasuk beberapa universitas terbaik di Indonesia. Selain itu, struktur ekonomi Kota Bandung didominasi oleh industri kreatif, perdagangan, teknologi, dan pariwisata. Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan daya saing yang terus meningkat, Kota Bandung menjadi salah satu pusat inovasi dan kewirausahaan di Indonesia.
“Diplomasi adalah salah satu strategi Kota Bandung untuk meningkatkan daya saing global. Kami terus berupaya memperkuat posisi Kota Bandung di panggung internasional melalui kolaborasi dengan berbagai mitra di seluruh dunia,” katanya.
Farhan juga menekankan bahwa Kota Bandung sedang membangun kembali “city branding” sebagai ibu kota Asia Afrika, sekaligus menguatkan semangat Bandung dalam pengembangan kota.
“Kota Bandung dan Kota Liuzhou memiliki banyak kesamaan serta potensi besar untuk dikembangkan di berbagai sektor strategis. Kota Liuzhou memiliki perpaduan harmonis antara industri, budaya, sejarah, dan lingkungan, sehingga menjadikan kota ini menarik untuk investasi dan pariwisata,” ungkapnya.
Bidang kerja sama yang telah disepakati meliputi ekonomi, perdagangan, industri, pariwisata, ilmu pengetahuan, teknologi, administrasi, pendidikan, kebudayaan, kesejahteraan sosial, pemuda, olahraga, lingkungan hidup, kependudukan, serta pembangunan perkotaan.
“Dengan berbagai kesamaan dan potensi yang dimiliki, kemitraan antara Kota Bandung dan Kota Liuzhou dapat memberikan manfaat nyata bagi kedua kota dalam membangun masa depan yang lebih maju, inovatif, dan berkelanjutan,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Liuzhou, Tang Zhenggou, menyampaikan apresiasinya atas kerja sama ini. Ia menyebut bahwa semangat KAA (Konferensi Asia Afrika) menjadi barometer yang memberikan dampak positif bagi kerja sama bilateral.
“Salah satu fokus kerja sama pada 2025 adalah perdagangan, pendidikan, budaya, dan pariwisata. Untuk mendukung perdagangan dan investasi, kami juga akan memanfaatkan pendidikan teknologi guna menghasilkan sumber daya manusia yang lebih baik,” jelasnya.
Hubungan kerja sama sister city antara Kota Bandung dan Kota Liuzhou memasuki tahun ke-20 sejak ditandatanganinya Letter of Intent (LoI) pada 5 Agustus 2005, yang kemudian disahkan menjadi Memorandum of Understanding (MoU) pada 21 September 2006.
Beberapa implementasi kerja sama kedua kota antara lain:
- Pengiriman karya seni siswa Sekolah Dasar dari Kota Bandung untuk dipamerkan dalam kegiatan Friendly City Painting Exhibition pada Oktober 2019.
- Pemberian bantuan masker untuk penanggulangan Covid-19 dari perusahaan otomotif Wuling, Kota Liuzhou, pada April 2020.
- Pembuatan pin simbol Kota Bandung dan Kota Liuzhou sebagai peringatan 15 tahun hubungan kerja sama sister city pada September 2020.
- Pengiriman delegasi pelajar dan guru dari Kota Liuzhou dalam kegiatan Bandung Encouragement on Leadership, Youth, and Innovation (BARAYA) pada November 2023.
- Pengiriman karya seni dari siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Kota Bandung dalam kegiatan Sister City Painting Exhibition for Children and Teenagers dengan tema Our Cuisine pada Desember 2023.
- Partisipasi perwakilan Kota Liuzhou dalam diskusi daring pada Joint Working Group pada Desember 2024.
Sumber: HumasJabar