Breakingnewsjabar.com – JAKARTA | Gugus Tugas Polri untuk Mendukung Ketahanan Pangan tengah mempersiapkan pelaksanaan Panen Raya Tahap II untuk komoditas jagung. Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Dedi Prasetyo, yang juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana Gugus Tugas, menegaskan perlunya empat strategi utama guna memastikan kelancaran dan keberhasilan program ini.
“Pendataan luas lahan dan potensi hasil panen, koordinasi penyerapan jagung sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP), pengawasan ketat harga di tingkat petani, serta sosialisasi dan fasilitasi bagi para petani,” ujar Komjen Dedi pada Selasa (29/4/2025).
Komjen Dedi menginstruksikan seluruh jajaran daerah untuk memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan Perum BULOG di tingkat kabupaten/kota hingga provinsi. Fokus utamanya adalah memastikan jagung petani terserap dengan harga yang telah ditetapkan, yakni Rp5.500 per kilogram.
Selain itu, ia juga meminta percepatan pembangunan infrastruktur logistik seperti gudang penyimpanan dan cold storage di desa-desa, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. “Identifikasi hambatan distribusi harus segera dilakukan. Kita harus mencari solusi jangka panjang untuk mendukung ketahanan pangan,” tegasnya.
Komjen Dedi juga menyoroti pentingnya pengawasan pasar untuk mencegah praktik spekulasi harga dan dominasi pasar oleh tengkulak. Ia menegaskan bahwa tindakan tegas harus diambil terhadap pelaku yang merugikan petani.
“Pengawasan lapangan harus dilakukan secara rutin. Pastikan HPP Rp5.500/kg benar-benar diterapkan demi melindungi petani,” katanya.
Sebagai bagian dari strategi keempat, Gugus Tugas diminta untuk memperkuat sosialisasi tentang HPP kepada petani serta memfasilitasi hubungan langsung antara petani dan Bulog. Hal ini bertujuan agar hasil panen dapat segera diserap tanpa kendala.
“Polri dan TNI hadir bukan sebagai petani atau pemodal, tetapi sebagai penggerak, perekat sumber daya, dan penjaga kedaulatan pangan bangsa,” tegas Komjen Dedi.
Ia juga menekankan pentingnya kehadiran Polri dan TNI dalam memastikan kecepatan eksekusi logistik di lapangan.
“Inisiatif ini bukan hanya soal panen, tetapi juga menjaga ketersediaan pangan nasional di tengah ancaman krisis global,” tutupnya.
Sumber: Divisi Humas Polri