Breakingnewsjabar.com – JAKARTA | Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto menyambut baik apresiasi yang diberikan oleh Pemerintah Amerika Serikat terhadap proposal komprehensif yang diajukan Indonesia. Proposal ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan antara kedua negara.
Dalam kunjungannya ke Amerika Serikat, Airlangga bersama delegasi telah melakukan serangkaian pertemuan strategis dengan pejabat tinggi AS, termasuk U.S. Trade Representative, Secretary of Commerce Lutnick, Secretary of Treasury Bessent, Direktur National Economic Council, serta perwakilan dari negara-negara lain. Pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah kemajuan penting dalam perundingan perdagangan bilateral.
“Dalam negosiasi tersebut, kami telah bertemu dengan berbagai pihak, termasuk U.S. Trade Representative dan beberapa pejabat tinggi lainnya. Kami juga membahas rencana kerja sama yang lebih luas,” ujar Airlangga dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/4/2025).
Presiden Prabowo memberikan apresiasi atas penghargaan yang diberikan Pemerintah AS terhadap proposal komprehensif Indonesia. Proposal ini tidak hanya mencakup aspek tarif perdagangan tetapi juga mencakup isu non-tarif dan langkah konkret untuk menyeimbangkan neraca perdagangan secara adil dan setara (fair and square).
“Neraca perdagangan kita dengan AS sekitar 19 miliar dolar AS. Dalam proposal ini, kami menawarkan nilai transaksi langsung sebesar 19,5 miliar dolar AS. Selain itu, ada rencana investasi tambahan dari proyek-proyek yang akan dibeli dari Amerika Serikat,” jelas Airlangga.
Salah satu pembahasan utama adalah rencana investasi perusahaan Indorama senilai USD2 miliar di Louisiana untuk proyek Blue Ammonia. Selain itu, critical mineral juga menjadi topik penting dalam diskusi bilateral. Airlangga menekankan permintaan Indonesia terkait kesetaraan perlakuan tarif resiprokal untuk komoditas utama Indonesia di pasar AS.
“Kami meminta agar Indonesia mendapatkan level playing field yang sama dengan negara lain seperti Vietnam dan Bangladesh. Ini penting untuk memastikan kesetaraan dalam perdagangan internasional,” tegas Airlangga.
Untuk memastikan percepatan implementasi hasil-hasil perundingan, Presiden Prabowo telah menyetujui pembentukan tiga satuan tugas (Satgas) khusus. Ketiga Satgas tersebut meliputi:
- Satgas Perundingan Perdagangan, Investasi, dan Keamanan Ekonomi untuk menindaklanjuti hasil perundingan.
- Satgas Perluasan Kesempatan Kerja dan Mitigasi PHK , yang bertujuan untuk mengantisipasi dampak sosial dari perubahan kebijakan.
- Satgas Deregulasi Kebijakan , yang fokus pada peningkatan iklim investasi dan percepatan perizinan berusaha.
Pemerintah Indonesia juga telah menandatangani non-disclosure agreement dengan AS, yang memastikan bahwa semua pembahasan dalam perundingan ini bersifat rahasia dan hanya diketahui oleh kedua belah pihak.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa pendekatan Indonesia dalam perundingan ini bertujuan untuk menciptakan solusi saling menguntungkan (win-win solution ) bagi kedua negara. “Apa yang kita tawarkan kepada AS adalah cerminan dari upaya deregulasi dan reformasi struktural yang sedang berlangsung di dalam negeri. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa hubungan perdagangan kita berjalan adil dan saling menguntungkan,” tutup Airlangga.
Sumber: presidenri.go.id