Breakingnewsjabar.com – GAZA | Militer Israel melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza Selatan, Palestina, pada hari Selasa (11/3/2025) waktu setempat. Serangan ini menargetkan seorang militan yang diduga mengumpulkan informasi terkait pasukan Israel di daerah tersebut.
Dilansir dari AFP , Selasa (11/3/2025), satu pesawat militer Israel dilaporkan meluncurkan serangan tersebut dengan tujuan untuk menghilangkan ancaman dari individu yang mengoperasikan peralatan pengawasan dan mengumpulkan data intelijen tentang Angkatan Pertahanan Israel (IDF).
“Sebelumnya hari ini di Jalur Gaza Selatan, menargetkan seorang teroris yang mengoperasikan peralatan pengawasan dan mengumpulkan informasi tentang pasukan IDF (Israel) di daerah tersebut. Serangan itu dilakukan untuk menghilangkan ancaman terhadap pasukan,” demikian dalam keterangan resmi militer Israel.
Serangan ini terjadi di tengah situasi ketegangan yang masih menyelimuti wilayah tersebut, meskipun sebelumnya telah diberlakukan gencatan senjata antara kelompok militan Palestina, Hamas, dan Israel. Gencatan senjata di Gaza dimulai pada Minggu (19/1/2025), sebagai bagian dari upaya mediasi internasional untuk meredakan konflik berkepanjangan di wilayah tersebut.
“Seperti yang dikoordinasikan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian dan para mediator, gencatan senjata di Jalur Gaza akan dimulai pada pukul 08.30 pagi pada hari Minggu, 19 Februari, waktu setempat di Gaza,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al Ansari, dalam keterangan di platform media sosial X.
Tahap pertama dari gencatan senjata ini mencakup penyaluran bantuan kemanusiaan ke seluruh wilayah Gaza, yang telah lama mengalami krisis akibat konflik berkepanjangan. Selain itu, sebagai bagian dari kesepakatan, 33 tawanan Israel juga akan dibebaskan oleh Hamas.
“Kami tidak akan pernah menyerah terhadap rakyat Gaza,” sambung Majed Al Ansari, menegaskan komitmen Qatar sebagai mediator dalam proses perdamaian ini.
Ia berharap bahwa gencatan senjata ini dapat menjadi langkah menuju perdamaian permanen, sehingga perang yang telah berlangsung bertahun-tahun dapat diakhiri.
Namun, serangan udara yang baru saja dilakukan Israel menunjukkan bahwa ketegangan di lapangan masih tinggi. Meskipun ada upaya diplomatik untuk meredakan konflik, insiden semacam ini berpotensi memicu eskalasi lebih lanjut jika tidak ditangani dengan hati-hati oleh kedua belah pihak.
Komunitas internasional terus mendesak agar semua pihak mematuhi gencatan senjata dan fokus pada upaya pemulihan kemanusiaan di Gaza. Sejumlah negara dan organisasi internasional telah menyampaikan keprihatinan mereka atas situasi di wilayah tersebut, sambil menyerukan dialog damai yang inklusif dan berkelanjutan.