Breakingnewsjabar.com – RAFAH | Sebuah serangan militer Israel kembali mengguncang wilayah Gaza selatan, tepatnya di dekat lokasi distribusi bantuan yang dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF). Sedikitnya 30 warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan tersebut, sementara lebih dari 115 orang mengalami luka-luka.
Menurut laporan dari kantor berita Palestina WAFA yang dikutip oleh AFP pada Minggu, 1 Juni 2025, serangan terjadi di sekitar titik penyaluran bantuan kemanusiaan di Rafah, sebuah wilayah yang belakangan menjadi fokus operasi Israel.
Pihak militer Israel belum memberikan tanggapan resmi atas insiden berdarah tersebut.
GHF sendiri adalah lembaga bantuan kemanusiaan yang baru-baru ini mulai beroperasi di Gaza dan mendapat dukungan dari Israel. Namun kehadirannya menuai pro dan kontra. Sejumlah warga Palestina mempertanyakan netralitas organisasi tersebut, apalagi setelah adanya wacana pemeriksaan biometrik dan proses penyaringan ketat yang diberlakukan terhadap para penerima bantuan.
Pihak Israel mengklaim prosedur tersebut bertujuan untuk menyaring individu yang memiliki kaitan dengan kelompok Hamas agar tidak menerima bantuan. Namun tuduhan tentang diskriminasi dan penyalahgunaan proses kemanusiaan terus bermunculan.
Beberapa hari sebelum serangan terbaru ini, tepatnya pada 28 Mei, Hamas menuduh Israel telah menewaskan tiga warga sipil dan melukai 46 lainnya di lokasi distribusi yang sama. Klaim tersebut dibantah oleh GHF, yang mengatakan tidak ada serangan langsung yang terjadi di wilayah operasional mereka.
Di sisi lain, militer Israel menyatakan bahwa pasukannya hanya melepaskan tembakan peringatan di area luar kompleks bantuan untuk mencegah kericuhan dan mengembalikan kendali situasi. Ribuan warga Palestina dilaporkan menyerbu lokasi pembagian bantuan akibat kondisi kelaparan yang makin parah di Jalur Gaza.
Sumber: tempo.co