Breakingnewsjabar.com – PANGANDARAN | Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dulunya pernah dilalui jalur kereta api. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan Stasiun Pangandaran di Pananjung, yang meskipun tidak terawat, masih berdiri hingga saat ini. Namun, wilayah Pangandaran kini sudah tidak lagi dilewati kereta api. Dilansir dari Kompas.com (29/5/2018), jalur Banjar-Pangandaran-Cijulang resmi ditutup sejak 3 Februari 1981.
Namun, Pemerintah Provinsi Jawa Barat kini menetapkan reaktivasi jalur kereta Bandung–Pangandaran sebagai prioritas utama dalam program pengembangan transportasi di wilayahnya. Keputusan ini diambil sebagai langkah strategis untuk mendukung sektor pariwisata dan meningkatkan konektivitas antarwilayah di selatan Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan bahwa jalur Bandung–Pangandaran memiliki nilai strategis tinggi karena dapat menjadi penggerak utama pariwisata di daerah tersebut.
Saat ini, jalur tersebut baru aktif hingga Banjar, dan pemerintah berkomitmen menyelesaikan sisa jalur hingga Pangandaran sebagai fokus utama proyek reaktivasi. “Reaktivasi yang paling dekat adalah jalur kereta dari Bandung sampai Pangandaran. Jalur ini saat ini baru aktif sampai Banjar, dan kita jadikan prioritas pertama untuk diselesaikan,” ujar Dedi dalam keterangannya di Bandung, Rabu (16/4/2025).
Menurut Dedi, keberadaan jalur kereta api hingga Pangandaran akan sangat mendukung potensi wisata besar di kawasan tersebut. Ia menilai kereta api adalah moda transportasi paling efisien karena bersifat massal, murah, dan tidak menimbulkan kemacetan.
“Kereta api merupakan jalur transportasi yang paling murah. Ini adalah moda transportasi massal, mudah untuk memobilisasi orang dalam jumlah besar. Oleh karena itu, sangat cocok untuk mendukung pariwisata,” jelasnya. Dengan adanya kereta langsung ke Pangandaran, wisatawan dari Bandung dan sekitarnya dapat menempuh perjalanan dengan lebih nyaman dan hemat, tanpa harus khawatir dengan kemacetan jalur darat yang selama ini menjadi kendala utama.
Reaktivasi Butuh Anggaran Besar
Sementara itu, Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, menyebutkan bahwa total kebutuhan dana untuk keseluruhan proyek reaktivasi jalur kereta api di Jawa Barat diproyeksikan mencapai Rp 15 triliun.
Anggaran tersebut mencakup berbagai jalur yang direncanakan akan dibuka kembali, termasuk jalur Bandung–Pangandaran. “Untuk reaktivasi jalur di Jawa Barat, kebutuhan anggaran umumnya adalah kurang lebih Rp 15 triliun. Ini masih dalam tahap proyeksi. Tentu, kami memerlukan detail engineering design (DED) untuk melanjutkan proses ini,” kata Herman.
Ia juga menjelaskan bahwa proses reaktivasi akan memperhatikan kondisi lapangan, mengingat sebagian besar jalur lama kini telah tertutup oleh bangunan atau pemukiman.
Sumber: travel.kompas.com