Breakingnewsjabar.com – JAKARTA | Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI, Nazaruddin Dek Gam , memberikan apresiasi tinggi atas panen raya serentak kuartal II yang diinisiasi oleh Polri, menghasilkan 2,54 juta ton jagung . Menurutnya, langkah ini sejalan dengan visi Asta Cita yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto .
“Yang pertama, tentu saja kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Bapak Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Upaya ini sepenuhnya sesuai dengan Asta Cita yang disampaikan oleh Pak Prabowo. Kami dari Komisi III mendukung penuh langkah-langkah Bapak Kapolri untuk kebaikan bangsa ini, terutama dalam mewujudkan swasembada pangan,” ujar Ketua MKD Dek Gam, Jumat (6/6/2025).
Nazaruddin Dek Gam juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Jenderal Sigit atas kinerja luar biasanya dalam memimpin Polri. Ia menilai bahwa Kapolri saat ini adalah sosok yang sangat peduli terhadap isu ketahanan pangan, sebagaimana yang menjadi prioritas Presiden Prabowo.
“Terima kasih sekali lagi kepada Pak Kapolri yang telah menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Beliau adalah Kapolri yang sangat peduli terhadap pangan, seperti yang selalu ditekankan oleh Pak Prabowo,” tambahnya.
Anggota Komisi III dari Fraksi PAN ini memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Jenderal Sigit atas kontribusinya yang luar biasa bagi bangsa. Ia berharap Kapolri akan terus melanjutkan kinerja positifnya demi kemajuan Indonesia.
“Bagi saya, ini adalah pencapaian yang sangat luar biasa. Sekali lagi, apresiasi dan terima kasih kepada Pak Kapolri. Teruslah berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara. Harapan kita, Polri tetap menjadi milik rakyat Indonesia, polisi yang dekat dengan masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya, hasil panen raya pada kuartal II mencapai 2,54 juta ton jagung , meningkat signifikan dibandingkan kuartal I yang hanya mencapai 118.975 ton dari lahan seluas 16.656 hektare . Pada kuartal II, dari total lahan 218,35 hektare yang digarap secara modern, produktivitasnya melonjak menjadi 9,3 ton per hektare , naik tajam dari sebelumnya hanya 2 ton per hektare .
Polri bersama Pemerintah juga memutuskan untuk mengekspor 1.200 ton jagung ke Sarawak, Malaysia . Pelepasan ekspor perdana ini dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan program ketahanan pangan nasional.
Langkah Polri di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menginisiasi panen raya jagung tidak hanya menunjukkan komitmennya terhadap ketahanan pangan nasional, tetapi juga membuktikan sinergi yang kuat antara lembaga penegak hukum dan agenda pembangunan nasional. Program ini menjadi salah satu wujud nyata dukungan terhadap visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto , yang menekankan pentingnya swasembada pangan sebagai fondasi kedaulatan bangsa.
Peningkatan produktivitas jagung dari 2 ton per hektare menjadi 9,3 ton per hektare menunjukkan efektivitas pengelolaan lahan secara modern. Hal ini tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga memberikan dampak positif bagi petani lokal, yang dapat menikmati hasil kerja keras mereka dengan lebih optimal.
Ekspor 1.200 ton jagung ke Malaysia juga menjadi bukti bahwa Indonesia mampu bersaing di pasar internasional. Langkah ini tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi, tetapi juga menunjukkan bahwa program ketahanan pangan nasional dapat berkontribusi langsung terhadap perekonomian negara.
Apresiasi dari Ketua MKD DPR, Nazaruddin Dek Gam , mencerminkan pengakuan luas terhadap upaya Polri dalam mendukung agenda nasional. Dengan menjadikan Polri sebagai mitra strategis dalam pembangunan, pemerintah berhasil menunjukkan bahwa institusi kepolisian tidak hanya berperan dalam menjaga keamanan, tetapi juga aktif dalam mendorong kemajuan bangsa.
Melalui momentum ini, Polri diharapkan terus mempertahankan semangat “polisi rakyat” yang dekat dengan masyarakat, sekaligus menjadi motor penggerak dalam berbagai program strategis nasional. Keberhasilan ini juga menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk terus bekerja sama demi mewujudkan Indonesia yang mandiri, sejahtera, dan berdaulat.
Sumber: Divisi Humas Polri