Breakingnewsjabar.com – KOTA BOGOR | Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bekerja sama dengan Gerakan Infaq Beras (GIB) Bogor mendistribusikan sebanyak 54,3 ton beras kepada 789 pondok pesantren yang tersebar di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor.
Secara simbolis, pendistribusian beras tersebut dilepas oleh Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin , di Plaza Balai Kota Bogor, pada Rabu (4/6/2025).
Dalam sambutannya, Jenal menyampaikan bahwa program ini memiliki dampak positif dan strategis bagi Kota Bogor. Selain sebagai bentuk kepedulian sosial, pembagian beras ini juga merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543 .
“Total beras yang didistribusikan mencapai 54,3 ton , dan ini menjadi ladang pahala serta keberkahan bagi kita semua,” ujar Jenal.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam program ini. Jenal mengajak para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Bogor untuk turut berkontribusi menyumbang ke GIB Bogor.
“Bantuan ini bersifat sedekah dan tidak ada unsur paksaan sama sekali. Keberkahannya akan memberikan efek domino yang positif bagi masyarakat,” tambahnya.
Program ini merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk instansi vertikal, media seperti Bogordaily , serta lembaga-lembaga sosial yang ada di wilayah Bogor. Sinergi ini menunjukkan komitmen bersama untuk mendukung kesejahteraan masyarakat, khususnya para santri dan pengelola pondok pesantren.
Pendistribusian 54,3 ton beras kepada 789 pondok pesantren di Kota dan Kabupaten Bogor mencerminkan upaya nyata Pemkot Bogor dan Gerakan Infaq Beras (GIB) Bogor dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama kalangan santri dan pengelola pondok pesantren. Program ini tidak hanya bertujuan untuk membantu pemenuhan kebutuhan pangan, tetapi juga menjadi wujud solidaritas sosial dan kepedulian terhadap kelompok rentan.
Penyelenggaraan program ini dalam rangkaian Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543 menunjukkan bahwa peringatan hari jadi tidak hanya diisi dengan acara seremonial, tetapi juga dengan aksi nyata yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Hal ini sejalan dengan semangat gotong royong dan kebersamaan yang menjadi nilai utama dalam budaya lokal Bogor.
Ajakan Jenal Mutaqin kepada ASN untuk berkontribusi menunjukkan pentingnya partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dalam menjaga keberlangsungan program-program sosial seperti ini. Dengan mengedepankan prinsip sedekah tanpa paksaan, program ini juga mengajarkan nilai-nilai keikhlasan dan kepedulian terhadap sesama.
Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk instansi vertikal, media, dan lembaga sosial, menunjukkan bahwa penanganan isu sosial memerlukan sinergi lintas sektor. Dengan melibatkan banyak pihak, program ini dapat berjalan lebih efektif dan memberikan dampak yang lebih luas.
Melalui program ini, diharapkan tidak hanya kebutuhan pangan santri yang terpenuhi, tetapi juga hubungan harmonis antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga keagamaan dapat semakin diperkuat. Selain itu, program ini juga menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengimplementasikan inisiatif serupa dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.
Sumber: Hums Jabar