Breakingnewsjabar.com – KOTA BANDUNG | Pola belanja atau konsumsi masyarakat pada musim lebaran 2025 diprediksi akan dipengaruhi oleh lima faktor utama yang saling berkaitan. Kelima faktor tersebut meliputi penurunan penghasilan masyarakat , efisiensi anggaran pemerintah , gangguan distribusi logistik , persaingan e-commerce , serta kenaikan harga barang .
Hal ini terungkap dalam Statistik Webinar Series #1 2025 yang diselenggarakan oleh Diskominfo Jawa Barat di Kota Bandung, Kamis (13/3/2025). Webinar dengan tema ‘Memahami Pola Konsumsi dan Dampaknya Terhadap Ekonomi Daerah pada Musim Lebaran 2025’ ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan ekonomi, termasuk pelaku usaha, akademisi, dan perwakilan pemerintah.
Pengaruh E-Commerce dan Penurunan Daya Beli
Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Barat , Yudi Hartanto , menggambarkan bahwa saat ini 46 persen konsumen lebih memilih berbelanja di toko online (marketplace ) dibandingkan toko fisik seperti ritel konvensional.
“Ujungnya semakin menekan keuntungan ritel konvensional,” ujar Yudi Hartanto .
Menurutnya, efisiensi anggaran pemerintah, gangguan logistik akibat bencana alam, dan persaingan ketat dari e-commerce juga turut mempengaruhi pola belanja masyarakat.
“Kelima faktor ini akan sangat mempengaruhi pola konsumsi masyarakat,” tambahnya.
Di tengah berbagai tantangan tersebut, Aprindo memproyeksikan kenaikan penjualan sebesar 15 persen dibandingkan awal tahun, meskipun angka ini lebih rendah dibandingkan periode Lebaran 2024.
“Kita tetap berupaya di antaranya dengan integrasi antara toko fisik dan online, diversifikasi produk, serta program layanan promo,” sebut Yudi Hartanto .
Komoditas Pemicu Inflasi Selama Ramadan
Windhiarso Ponco Adi Putranto , Direktur Statistik Harga BPS Indonesia , mengungkapkan ada beberapa komoditas yang berpotensi menyebabkan inflasi selama Ramadan dan Lebaran.
“Perlu diwaspadai daging ayam ras , tarif angkutan udara , telur ayam ras , bawang merah , bawang putih , beras , dan emas perhiasan ,” sebutnya.
Menurutnya, komoditas-komoditas ini juga menjadi penyebab inflasi hingga 17 persen pada 2024 untuk periode yang sama. Oleh karena itu, pengendalian harga dan distribusi barang menjadi prioritas utama dalam menghadapi musim Lebaran 2025.
Kepala Diskominfo Jawa Barat , Ika Mardiah , menjelaskan bahwa Statistik Webinar Series #1 2025 bertujuan untuk memahami pola konsumsi masyarakat sebelum, saat, dan setelah Lebaran, serta dampak Lebaran terhadap inflasi, daya beli, dan ekonomi secara umum.
“Harapannya, selama periode Lebaran 2025, kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan inflasi yang tetap terkendali, kemudian meningkatkan kesadaran dan peran aktif pemerintah serta masyarakat dalam mengelola ekonomi selama periode Lebaran dengan strategi yang bijak,” kata Ika Mardiah .
Sumber: Humas Jabar