Breakingnewsjabar.com – Kementerian Luar Negeri Palestina mengeluarkan pernyataan resmi yang mengutuk penyerbuan delapan masjid di kota Nablus, Tepi Barat Utara, oleh pasukan Israel. Dilaporkan oleh kantor berita Wafa , tentara Israel membakar Masjid Al-Nasr di Kota Tua Nablus, salah satu bangunan bersejarah terpenting di wilayah tersebut, dan mencegah petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api.
“Kementerian menyerukan intervensi internasional yang nyata untuk melindungi rakyat kami, tanah, properti, dan tempat-tempat suci mereka,” tegas pernyataan Kementerian Luar Negeri Palestina.
Hamas, sebagai salah satu kelompok perlawanan Palestina, turut mengecam tindakan Israel terhadap masjid-masjid di Tepi Barat. Dalam pernyataan di Telegram, Hamas menyebut agresi Israel terhadap tempat-tempat keagamaan umat Islam sebagai bagian dari “perang agama” yang sistematis terhadap rakyat dan tanah Palestina.
“Tindakan Israel tersebut menciptakan preseden berbahaya, yang mengharuskan segala upaya dilakukan untuk tidak mengulanginya, dan menjadi penghalang yang tidak bisa ditembus terhadap kebijakan dan ambisi penduduk,” papar Hamas.
Kelompok ini juga menyoroti serangan terhadap Masjid Al-Aqsa di Yerusalem dan upaya Israel mengambil alih Masjid Ibrahimi di Hebron. Hamas menegaskan bahwa tindakan tersebut melanggar hak-hak fundamental umat Islam dan memicu ketegangan lebih lanjut.
Dalam perkembangan terpisah, tentara Israel menyerbu kota Silwad, sebelah timur Ramallah, saat warga Palestina menggelar salat Jumat pertama bulan Ramadan. Wali Kota Silwad, Raed Nimer Hamed, mengungkapkan bahwa pasukan Israel memasuki beberapa daerah di lingkungan al-Wasta dan menggeledah sejumlah rumah. Meski tidak ada laporan penangkapan atau pertempuran, kehadiran pasukan Israel dianggap sebagai intimidasi terhadap jemaah yang sedang beribadah.
Pasukan Israel juga dilaporkan menyerbu kota Surif di utara Hebron, menurut Al Jazeera Arab . Serangan-serangan ini memicu kecaman luas dari komunitas internasional dan organisasi hak asasi manusia.
Pemerintah Palestina menegaskan bahwa tindakan Israel tidak hanya merusak tempat ibadah, tetapi juga mengancam stabilitas keamanan dan hak-hak sipil warga Palestina. Mereka mendesak Dewan Keamanan PBB dan organisasi global lainnya untuk segera bertindak mencegah eskalasi kekerasan.
“Serangan terhadap masjid-masjid adalah bentuk teror yang disengaja untuk menghancurkan identitas dan ketahanan masyarakat Palestina. Kami menuntut pertanggungjawaban penuh atas semua tindakan biadab ini,” tambah pernyataan Palestina.