Breakingnewsjabar.com – JAKARTA | Pengelolaan arus mudik dan balik Lebaran 2025 menuai apresiasi dari berbagai pihak. Kerja sama antara Korlantas Polri, Kementerian Perhubungan, dan instansi terkait dianggap berhasil memastikan kelancaran perjalanan masyarakat selama periode tersebut. Meski demikian, Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menegaskan bahwa evaluasi tetap diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di masa mendatang.
Dalam keterangan resminya pada Rabu (16/4/2025), Agus menjelaskan bahwa evaluasi setiap pelaksanaan Operasi Ketupat adalah langkah penting untuk memastikan pengelolaan arus mudik dan balik menjadi lebih optimal serta adaptif terhadap tantangan di lapangan.
“Setiap tahun harus dievaluasi agar lebih baik dan responsif terhadap kondisi nyata di lapangan,” ujar Agus.
Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas moda transportasi publik. Menurutnya, ketersediaan transportasi umum yang aman dan nyaman dapat mengurangi kecenderungan masyarakat menggunakan kendaraan pribadi, terutama sepeda motor, saat mudik.
“Tata kelola moda transportasi sangat penting. Apakah tahun depan pemerintah sudah menyiapkan moda transportasi yang berkeselamatan?” tanyanya.
Selain itu, Agus menekankan perlunya pembenahan infrastruktur seperti jalan nasional, jalur alternatif, hingga jalan tol. Ia menyebut bahwa infrastruktur yang memadai sangat mendukung kelancaran dan keamanan arus mudik.
“Apakah jalan kita sudah siap atau belum, tata kelola jalan tol bagaimana. Di titik-titik seperti Nagreg, Puncak, Mengkreng, meskipun personel sudah diturunkan, akan sulit jika kondisi jalannya kurang mendukung,” tambahnya.
Dari sisi manajemen lalu lintas, Agus menyoroti pentingnya pemanfaatan data real-time dan pengalaman lapangan sebagai dasar pengambilan keputusan. Ia menegaskan bahwa pendekatan berbasis data dan strategi yang terukur adalah kunci dalam pengelolaan arus lalu lintas secara efektif.
“Manajemen rekayasa lalu lintas tidak bisa hanya mengandalkan prediksi, tapi juga harus berbasis data,” tegasnya.
Agus juga memberikan apresiasi kepada pemerintah pusat dan daerah atas kebijakan yang mendukung kelancaran arus mudik tahun ini. Salah satu kebijakan yang disorot adalah Work From Anywhere (WFA), yang dinilai mampu mengurangi beban lalu lintas selama puncak arus mudik dan balik.
“Kebijakan pembatasan truk sumbu tiga dan Work From Anywhere memberikan dampak positif. Indikator tahun ini lebih baik karena kebijakan tersebut memprioritaskan pelayanan dalam Operasi Ketupat,” tutup Agus.
Sumber: Divisi Humas Polri