Selamat datang di Www.BreakingnewsJabar.Com
Menyajikan Berita Terkini
Close Menu
www.breakingnewsjabar.com
  • Beranda
  • Info Jabar
  • Nasional
  • Kriminal
    • Narkoba
    • Curas
    • Ranmor
  • Ekonomi dan bisnis
    • Nasional
    • Internasional
  • Pilkada
    • Jawa Barat
    • Nasional
  • Teknologi
  • Laporan Masyarakat
    • Fasilitas Umum
    • Kriminal
    • Lalu lintas
    • Layanan Masyarakat
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • Pendopo Lama Tasikmalaya Kembali Aktif, Dibuka untuk Kegiatan Publik
  • Retret Kepala Daerah Digelar 22 Juni, Biaya Ditanggung Pemerintah Pusat
  • Pakar Unpad Soroti Risiko Legal Evakuasi Warga Gaza: Bisa Dianggap Pemindahan Paksa
  • Ancaman Mogok Mengajar Guru Honorer KBB, Ini Respons Pemerintah Daerah
  • Hari Bhayangkara ke-79, Polri Gelar Bakti Kesehatan Serentak Se-Indonesia
  • Wamendikdasmen Pastikan SPMB Transparan, Tinjau Langsung di SMPN 7 Bandung
  • Presiden Prabowo dan PM Wong Bahas Krisis Global, Sepakat Tolak Kekerasan dan Dukung Dialog
  • Rektor UPI Baru Dilantik, Wali Kota Bandung Usulkan Kolaborasi Pengembangan Pendidikan Swasta
www.breakingnewsjabar.com
  • Beranda
  • Info Jabar
  • Nasional
  • Kriminal
    • Narkoba
    • Curas
    • Ranmor
  • Ekonomi dan bisnis
    • Nasional
    • Internasional
  • Pilkada
    • Jawa Barat
    • Nasional
  • Teknologi
  • Laporan Masyarakat
    • Fasilitas Umum
    • Kriminal
    • Lalu lintas
    • Layanan Masyarakat
www.breakingnewsjabar.com
You are at:Home»Nasional»PERSATUAN PEMULUNG PROFESIONAL INDONESIA (P3I) Angkat Kesetaraan Profesi Kaum Pinggiran
Nasional

PERSATUAN PEMULUNG PROFESIONAL INDONESIA (P3I) Angkat Kesetaraan Profesi Kaum Pinggiran

Denden darmawanBy Denden darmawan2 Juni 2025Tidak ada komentar4 Mins Read
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Breakingnewsjabar.com – Salah satu masalah fundamental yang banyak ditemui di berbagai kota besar khususnya, adalah masalah menumpuknya dan tercecernya di berbagai sudut kota. Bahkan saat ini, kota – kota di berbagai daerah bahkan sampai pedesaan banyak yang mengalami masalah yang sama. Dalam konteks ini, mungkin banyak masyarakat yang belum tahu bahwa ada peran penting para pemulung sampah dalam mengurangi volume sampah yang akan dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah, yaitu para pemulung. Dan saat ini, mengingat peran dan jasa strategisnya yang tidak terlihat maka timbul pemikiran untuk mengangkat derajat pemulung sebagai sebuah profesi. Tentu ada yang setuju dan ada juga yang tidak setuju. Hal ini lumrah saja di era demokrasi yang melindungi segenap perbedaan pendapat “, ujar Pemerhati Profesi Dede Farhan Aulawi di Bandung, Minggu (1/6).

Hal tersebut ia sampaikan dalam obrolan ringan dengan para koleganya di hari libur. Pada awalnya, ia menceritakan bahwa ia pernah ditelpon oleh sahabatnya yang memintanya untuk menjadi Dewan Penasihat sebuah organisasi baru yang akan segera dibentuk. Organisasi tersebut bernama “Persatuan Pemulung Profesional Indonesia”. Dasar pemikirannya adalah bahwa profesi pemulung dinilainya memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, namun profesi ini seringkali masih dipandang sebelah mata oleh sebagian orang, bahkan dalam beberapa kasus terjerat razia yang dilakukan Satpol PP, tanpa ada perlindungan dan pengayoman hukum yang memadai. Oleh karena itu, berdasarkan fakta objektif dan panggilan nurani kemanusiaan akhirnya terfikir untuk membentuk organisasi tersebut.

Menurutnya, seiring dengan bergulirnya waktu maka jumlah penduduk pun terus bertambah dan akhirnya akan berdampak pada peningkatan jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah dan menimbulkan beban lingkungan yang besar. Pengelolaan TPA sampah secara terbuka atau open dumping dapat dipastikan akan menimbulkan pencemaran tanah, air dan udara. Kegiatan TPA juga menimbulkan dampak gangguan antara lain kebisingan, ceceran sampah, debu, bau, lalat dan masalah kesehatan bagi masyarakat yang berada di sekitar TPA. Banyaknya dampak negatif pengoperasian TPA menimbulkan konflik-konflik sosial berupa penolakan oleh masyarakat yang ada di sekitarnya atau dikenal dengan istilah NIMBY (Not in My Back Yard) sindrom. Keberadaan TPA juga berdampakpada penurunan harga rumah-rumah yang berada di dekat TPA yaitu penurunan harga rata-rata sebesar 6%.

Selanjutnya ia mengatakan bahwa TPA dan pemulung adalah hal yang tidak bisa dipisahkan. Di saat masyarakat menolak kehadiran TPA, pemulung sangat berperan penting dalam mengurangi volume sampah tersebut. Pemulung memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan. Mereka berperan dalam mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA, membantu mendaur ulang sampah yang memiliki nilai, serta menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tempat mereka bekerja. Disamping itu juga, tentu akan berdampak pada peningkatan pendapatan dari penjualan sampah yang mereka kumpulkan. Ini memberikan kontribusi bagi ekonomi keluarga mereka.

Kemudian ia juga mengatakan bahwa di beberapa wilayah, pemulung telah diakui sebagai bagian penting dalam pengelolaan sampah dan bahkan diberikan pelatihan serta dukungan oleh pemerintah. Namun memang belum ada pengakuan sebagai profesi yang pantas diapresiasi, sehingga wajar jika jumlah mereka yang cukup banyak ini ingin punya saluran aspirasi dalam suatu wadah atau organisasi. Termasuk ada pengayoman dan perlindungan hukum jika mereka merasa belum dihargai bahkan terkesan diabaikan sebagai bagian dari entitas sosial di tengah laju pembangunan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

Pemulung juga dapat bekerja sama dengan masyarakat untuk memilah sampah dari sumbernya, sehingga jumlah sampah yang dibuang ke TPA dapat dikurangi. Pemerintah dan masyarakat perlu memberikan dukungan kepada pemulung agar mereka dapat bekerja dengan aman dan mendapatkan pendapatan yang layak. Pemulung juga dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang membutuhkan pekerjaan dan penghasilan. Begitupun dengan aspek pelestarian lingkungan, ada tiga peran para pemulung yaitu menekan penumpukan sampah di lingkungan tertentu, mengumpulkan sampah plastik dari jalanan sehingga lingkungan bisa semakin bersih, dan memilah sampah yang memiliki nilai jual untuk agar bisa didaur ulang.

“ Pemulung berperan penting dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan. Mereka membantu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA, mendaur ulang sampah, serta menjaga kebersihan lingkungan. Pemerintah, masyarakat, dan pemulung sendiri perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa pemulung dapat bekerja dengan aman dan mendapatkan penghasilan yang layak, serta agar peran mereka dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan dapat dioptimalkan. Kemudian terkait rencana pendirian organisasi mereka, tentu merupakan sesuatu yang sah – sah saja, karena negara melindungan dan menjamin kemerdekaan berkumpul dan berserikat setiap warga negara tanpa melihat jenis pekerjaannya “, pungkasnya mengakhiri obrolan di hari senja hari yang teduh.

Post Views: 16
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Previous ArticleMengenal EO Fun Games yang Banyak Digunakan oleh Perusahaan
Next Article Jelang Hari Bhayangkara, Korlantas Polri Dorong Pendekatan Humanis di Lapangan
Denden darmawan

Related Posts

Retret Kepala Daerah Digelar 22 Juni, Biaya Ditanggung Pemerintah Pusat

16 Juni 2025

Pakar Unpad Soroti Risiko Legal Evakuasi Warga Gaza: Bisa Dianggap Pemindahan Paksa

16 Juni 2025

Hari Bhayangkara ke-79, Polri Gelar Bakti Kesehatan Serentak Se-Indonesia

16 Juni 2025
Leave A Reply Cancel Reply

Advetorial

7 Lowongan Kerja Dibuka hingga 4 Februari 2025, Penempatan Seluruh Indonesia, Ini Perusahaannya!

24 Januari 2025
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
Don't Miss

Pendopo Lama Tasikmalaya Kembali Aktif, Dibuka untuk Kegiatan Publik

Retret Kepala Daerah Digelar 22 Juni, Biaya Ditanggung Pemerintah Pusat

Pakar Unpad Soroti Risiko Legal Evakuasi Warga Gaza: Bisa Dianggap Pemindahan Paksa

Ancaman Mogok Mengajar Guru Honorer KBB, Ini Respons Pemerintah Daerah

About
About

Your source for the lifestyle news. This demo is crafted specifically to exhibit the use of the theme as a lifestyle site. Visit our main page for more demos.

We're social, connect with us:

Facebook X (Twitter) Pinterest LinkedIn VKontakte
From Flickr
Ascend
terns
casual
riders on the storm
chairman
mood
monument
liquid cancer
blue
basement
ditch
stars
About
About

Your source for the lifestyle news. This demo is crafted specifically to exhibit the use of the theme as a lifestyle site. Visit our main page for more demos.

We're social, connect with us:

Facebook X (Twitter) Instagram LinkedIn VKontakte
Popular Posts

Pendopo Lama Tasikmalaya Kembali Aktif, Dibuka untuk Kegiatan Publik

16 Juni 2025

Retret Kepala Daerah Digelar 22 Juni, Biaya Ditanggung Pemerintah Pusat

16 Juni 2025

Pakar Unpad Soroti Risiko Legal Evakuasi Warga Gaza: Bisa Dianggap Pemindahan Paksa

16 Juni 2025
Copyright © 2025 BreakingnewsJabar.com
  • Beranda
  • Susunan Redaksi

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.