Breakingnewsjabar.com – JAKARTA | Polri meluncurkan operasi besar-besaran untuk memberantas praktik premanisme yang semakin meresahkan di berbagai wilayah Indonesia. Operasi ini dilaksanakan secara serentak oleh seluruh jajaran kepolisian, mulai dari Polda hingga Polres, berdasarkan surat telegram Nomor: STR/1081/IV/OPS.1.3/2025. Langkah ini mencerminkan keseriusan negara dalam menciptakan keamanan menyeluruh dengan melibatkan berbagai elemen strategis.
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, menegaskan bahwa penanganan premanisme tidak bisa dilakukan oleh kepolisian saja. Oleh karena itu, Polri membangun sinergi bersama TNI, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan keberhasilan operasi ini.
Menurutnya, sinergi lintas sektor menjadi kunci utama dalam menekan jaringan premanisme yang sering kali terorganisir dan memiliki pengaruh luas.
“Koordinasi lintas sektor sangat penting untuk menjamin keberhasilan operasi serta menciptakan stabilitas jangka panjang,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Rabu (7/5/2025).
Polri menilai bahwa premanisme bukan hanya masalah hukum, tetapi juga masalah sosial yang membutuhkan pendekatan multidimensi. Selain tindakan penegakan hukum, kegiatan preventif dan pre-emtif juga akan diperkuat agar upaya pencegahan dapat berjalan seiring dengan penindakan.
Pendekatan intelijen menjadi prioritas dalam operasi ini. Data dan informasi dari masyarakat, tokoh lokal, serta aparat non-polisi akan diolah untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi rawan serta pelaku-pelaku yang telah lama meresahkan.
Pelibatan pemerintah daerah dinilai sangat penting, mengingat banyak kasus premanisme terjadi di kawasan pasar, pelabuhan, terminal, dan lokasi strategis lain yang berada di bawah kewenangan pemda. Truno menegaskan bahwa kolaborasi ini akan meningkatkan efektivitas pengawasan dan penindakan.
Dengan keterlibatan TNI, Polri berharap operasi ini tidak hanya menindak pelaku di lapangan, tetapi juga memberikan efek gentar bagi jaringan premanisme yang lebih luas. “Kami ingin menyampaikan pesan tegas bahwa negara hadir untuk melindungi masyarakat dari rasa takut dan ketidakpastian,” tutup Truno.
Sumber: Divisi Humas Polri