Breakingnewsjabar.com – KOTA BOGOR | Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan peninjauan pembangunan Pasar Sukasari pada Jumat (7/3/2025). Hasil tinjauan menunjukkan bahwa proyek revitalisasi pasar tersebut kemungkinan besar tidak akan rampung sesuai target akhir Maret 2025. Hal ini diungkapkan oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, yang menyatakan kekhawatirannya terkait dampak keterlambatan terhadap relokasi pedagang dari Pasar Bogor atau Plaza Bogor yang akan ditutup.
“Terus terang, setelah saya tinjau, kelihatannya belum bisa selesai sampai akhir Maret ini, kecuali pihak pengembang melakukan akselerasi dengan menambah jumlah pegawai,” kata Dedie.
Menurut Dedie, percepatan penyelesaian revitalisasi Pasar Sukasari atau Pasar Gembrong sangat penting karena berkaitan erat dengan rencana relokasi pedagang dari Pasar Bogor. Selain itu, ia juga menyoroti momen setelah Lebaran sebagai puncak aktivitas para pedagang, sehingga keterlambatan akan berdampak signifikan pada operasional mereka.
“Biasanya, puncak aktivitas pedagang itu di malam takbiran, lalu mereka mudik dan kembali lagi setelah satu atau dua minggu. Kalau revitalisasi belum selesai, bagaimana mau merelokasi pedagang Pasar Bogor? Makanya saya minta coba diakselerasi. Kalau tidak ada akselerasi, ya terus terang saya pesimis,” ucapnya.
Wali Kota Bogor juga menegaskan bahwa pengembang akan dikenakan denda jika proyek tidak selesai tepat waktu. Denda ini merupakan konsekuensi yang telah disepakati dalam perjanjian antara Pemkot Bogor dan pengembang.
“Jadi pilihannya bayar denda atau akselerasi, sama-sama mengeluarkan biaya,” tegas Dedie.
Sementara itu, Site Manager CV. Purnabri (pengembang), Alby Satria Fajar, menjelaskan bahwa keterlambatan pengerjaan revitalisasi disebabkan oleh kendala teknis, yakni perubahan Rencana Anggaran Biaya (RAB) akibat penyesuaian fasilitas parkir.
“Lahan yang tersedia dari Perumda Pasar tidak cukup untuk parkiran. Sesuai aturannya, harus ada fasilitas parkir yang memadai, sehingga kami harus menambah parkiran di basement dua, yang otomatis menambah pekerjaan dan waktu pengerjaan,” katanya.
Meski demikian, Alby menyampaikan bahwa progres pembangunan saat ini telah mencapai 91 persen. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan akselerasi dengan menambah tenaga kerja dan jam kerja agar proyek dapat selesai tepat waktu guna menghindari denda dan konsekuensi lainnya.
“Proyek revitalisasi Pasar Sukasari dimulai pada September 2023 lalu dengan total 640 kios dan los. Lantai basement 1 akan diperuntukkan bagi pedagang pasar malam yang menjual barang basah, sementara lantai dasar akan diisi pedagang tekstil, emas, salon, dan lainnya. Sedangkan lantai atas akan difokuskan untuk kuliner dan wahana hiburan anak,” ucapnya.
Dedie berharap pengembang dapat mempercepat proses pengerjaan agar pasar dapat segera difungsikan dan mendukung aktivitas ekonomi masyarakat, terutama menjelang momentum Lebaran.
Sumber: Humas Jabar