Breakingnewsjabar.com – SUMEDANG | Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman , melakukan peninjauan langsung ke lokasi banjir di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, pada Minggu (16/3/2025). Dalam kunjungannya, Herman menegaskan perlunya mengidentifikasi penyebab utama banjir guna mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan.
“Di Kecamatan Cimanggung, ada empat desa yang terdampak dengan total sekitar 575 kepala keluarga atau lebih dari 2.000 jiwa. Kami melakukan pengecekan lapangan, dan sesuai arahan Gubernur, langkah utama adalah mengidentifikasi penyebab serta menangani akar masalahnya,” ujar Herman.
Hasil tinjauan sementara menunjukkan bahwa beberapa faktor utama penyebab banjir meliputi penyempitan Jembatan Pangsor akibat tumpukan sampah, pendangkalan dan penyempitan Sungai Cimande , serta alih fungsi lahan di wilayah hulu.
“Penyempitan Jembatan Pangsor disebabkan oleh tumpukan sampah. Selain itu, Sungai Cimande juga mengalami pendangkalan dan penyempitan. Ditambah lagi, alih fungsi lahan di daerah hulu menyebabkan aliran air semakin deras dari atas ke bawah, sehingga memicu banjir,” paparnya.
Untuk penanganan darurat, Pemerintah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang telah mengerahkan alat berat dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk melakukan pengerukan sungai. Jika diperlukan, Pemdaprov Jabar siap menambah alat berat.
“Kami juga akan memeriksa kondisi di hilir, khususnya di Rancaekek, untuk mengetahui apakah ada penyempitan yang menyebabkan fenomena back water , yaitu aliran air yang seharusnya mengalir malah berbalik akibat adanya hambatan,” tambahnya.
Selain upaya teknis, Herman juga menyerahkan bantuan logistik dari Pemdaprov Jabar senilai Rp 289,6 juta dalam bentuk barang dan kebutuhan pokok melalui Dinas Sosial serta BPBD . Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis kepada Bupati Sumedang, Doni Ahmad Munir , dan Sekda Kabupaten Sumedang di Kantor Kecamatan Cimanggung.
Lebih lanjut, Herman menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan.
“Jangan hanya bergantung pada pemerintah. Pemerintah pasti bertindak, tetapi masyarakat juga harus turut berperan aktif, terutama dalam pengelolaan sampah sejak dari rumah. Jangan buang sampah sembarangan,” tegasnya.
Mengenai solusi jangka panjang, Herman menyatakan bahwa opsi peninggian Jembatan Pangsor akan dikaji oleh Dinas Bina Marga dan berkoordinasi dengan Kementerian PU . Jika memang diperlukan, jembatan dapat ditinggikan atau cukup dilakukan pengerukan agar aliran air lebih lancar.
“Normalisasi sungai juga akan dilakukan, namun tentu dengan mempertimbangkan kondisi permukiman di sekitar sungai,” katanya.
Melalui langkah-langkah konkret yang dilakukan pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan risiko banjir di Cimanggung dapat diminimalkan di masa mendatang.
Sumber: Humas jabar

