Breakingnewsjabar.com – GAZA | Serangan Israel terhadap Jalur Gaza kembali menimbulkan korban jiwa dalam jumlah besar. Menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza pada Kamis (19/6/2025), sebanyak 140 warga Palestina tewas dalam waktu 24 jam terakhir , termasuk puluhan korban akibat serangan udara dan tembakan langsung ke kerumunan warga sipil.
Dari jumlah tersebut, 40 orang tewas akibat pemboman Israel di wilayah Maghazi, Zeitoun, dan Kota Gaza. Selain itu, 21 orang gugur dalam serangan di Khan Younis , sementara 14 lainnya meninggal dunia saat berebut bantuan makanan di jalur Salahuddin, Gaza Tengah. Wilayah tersebut menjadi titik distribusi bantuan PBB yang selama ini diakses oleh ribuan pengungsi kelaparan.
Militer Israel (IDF) menyatakan bahwa daerah tersebut merupakan zona operasi aktif dan telah memberikan peringatan kepada warga untuk tidak mendekati pasukan mereka. IDF juga membantah adanya korban dalam insiden tersebut, meskipun bukti di lapangan menunjukkan sebaliknya.
Sejak awal Juni 2025, jumlah korban akibat konflik terus meningkat. Dalam dua bulan terakhir, lebih dari 397 warga Palestina tewas dan 3.000 luka-luka ketika warga mencoba mengakses bantuan pangan internasional.
Sementara itu, masyarakat Gaza menyampaikan keprihatinan atas semakin terabaikannya isu kemanusiaan mereka karena perhatian global beralih ke konflik Israel–Iran yang memanas dalam beberapa hari terakhir.
“Orang-orang di Gaza terus dibantai, tapi media tidak lagi meliput. Perhatian dunia kini pada Iran-Israel, padahal kita masih hidup dalam kepungan,” ujar Adel, seorang warga Gaza.
Shaban Abed, seorang ayah dari Gaza Utara, menegaskan bahwa setiap hari di Gaza seperti taruhan nyawa—baik akibat bom Israel maupun kelaparan.
“Yang tidak mati tertembak akan mati kelaparan. Kami hanya bisa berharap agar solusi cepat ditemukan,” tuturnya.
Sumber: metrotvnews.com