Breakingnewsjabar.com – JAKARTA | Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman , bersama Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, Wahyu Mijaya , menghadiri peluncuran Mekanisme Penyaluran Tunjangan Profesi Guru (TPG) ASN Daerah langsung ke rekening guru.
Acara yang dipimpin langsung oleh Presiden RI, Prabowo Subianto , berlangsung di Plaza Insan Berprestasi, kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Jakarta, Kamis (13/3/2025) sore.
“Baru saja saya bersama Pak Kadis Pendidikan mewakili Bapak Gubernur Jawa Barat menghadiri acara peluncuran mekanisme baru penyerahan tunjangan guru ASN daerah secara langsung melalui rekening guru,” ungkap Herman Suryatman.
Herman menyebut bahwa proses transfer langsung ke rekening guru merupakan sebuah terobosan yang baik dari pemerintah pusat.
Dengan mekanisme ini, penyaluran tunjangan diharapkan semakin cepat karena dana tunjangan tak lagi melalui kas daerah, sehingga mengurangi hambatan birokrasi.
Perubahan Skema Penyaluran TPG
Perubahan skema penyaluran ini tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 4 Tahun 2025 , sebagai perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) No 45 Tahun 2023 . Aturan tersebut mengatur petunjuk teknis pemberian tunjangan profesi, tunjangan khusus, dan tambahan penghasilan bagi guru ASN daerah.
Tunjangan untuk guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) akan mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2024 .
“Saya kira ini sebuah terobosan dari pemerintah sebagai wujud dari perhatian terhadap guru melalui penyerahan tunjangan langsung ke rekening guru,” ujar Herman.
Ia menegaskan bahwa mekanisme baru ini memastikan guru mendapatkan haknya secara tepat waktu, serta menjadi bukti komitmen pemerintah terhadap kesejahteraan guru.
“Bapak Presiden tadi menyampaikan bahwa salah satu prioritas pembangunan manusia adalah bidang pendidikan. Bahkan alokasi anggarannya di APBN mendapatkan besaran tertinggi. Demikian juga di Jawa Barat, Bapak Gubernur memberikan perhatian serius bagi pembangunan pendidikan berkarakter,” tambah Herman.
Ia menegaskan bahwa masa depan anak-anak bangsa sangat bergantung pada sektor pendidikan, sehingga guru sebagai ujung tombak suksesnya pendidikan harus mendapat perhatian maksimal.
Efisiensi Birokrasi dan Fokus Pendidikan
Pada kesempatan itu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa terobosan ini merupakan salah satu upaya efisiensi yang memangkas panjangnya rantai birokrasi.
“Kita bertekad untuk berusaha sekeras mungkin dengan segala daya upaya yang ada pada kita untuk mencapai pemerintahan yang bersih adalah mutlak,” ucap Presiden.
Di sisi lain, ia menyebut bahwa jalan menuju suksesnya pembangunan bangsa adalah melalui pendidikan.
“Sesungguhnya dalam nation building pembangunan bangsa, satu-satunya jalan menuju keberhasilan suatu bangsa adalah pendidikan,” kata Prabowo.
Menurutnya, mekanisme baru ini sejalan dengan cita-cita pemerintahan yang bersih, sekaligus menyukseskan pendidikan sebagai salah satu jalan menuju kemajuan bangsa dengan menyejahterakan kehidupan para guru.
“Saya Prabowo Subianto mendapat kehormatan meluncurkan mekanisme baru penyaluran tunjangan guru ASN daerah langsung ke rekening guru,” ujarnya.
Validasi Data dan Implementasi
Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) , Abdul Mu’ti , menjelaskan bahwa mekanisme baru ini merupakan jawaban pemerintah atas aspirasi masyarakat, khususnya dari kalangan guru.
Abdul Mu’ti juga mengungkap bahwa proses validasi data masih terus berlangsung. Dana akan ditransfer langsung apabila data-data telah valid.
“Transfer langsung di bulan Maret dilakukan agar para guru dapat merayakan Idul Fitri dengan gembira, bekerja dengan lebih baik dalam menunaikan tugas,” katanya.
“(Selama ini) ada (guru) yang mengalami keterlambatan (TPG) dengan berbagai alasan. Untuk itu, penyaluran langsung ini merupakan terobosan atas aspirasi para guru,” ujar Abdul Mu’ti.
Saat ini, sebanyak 1.476.964 guru ASN akan menerima tunjangan langsung ke rekening mereka. Sedangkan untuk guru non-ASN, sebanyak 392.802 orang juga akan menerima transfer langsung.
Sumber: Humas Jabar